Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Hobi Ahok Menjenguk Orang Sakit

Kompas.com - 10/10/2017, 10:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di akhir masa kampanyenya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih memilih blusukan dengan menjenguk orang sakit.

Menurut Neneng Herbawati, salah satu tim sukses saat kampanye, kebiasaan Ahok ini sangat aneh karena Ahok tak suka hobi baiknya ini diketahui orang.

"Kalau Pak Ahok biasa bilang dia enggak mau riya, jadi setelah dari Rumah Lembang, biasanya dia akan blusukan minta dirahasiakan dari relawan dan wartawan, enggak boleh ada yang tahu. Gimana ya, itu kan berita bagus banget padahal," kata Neneng dalam diskusi Ahok: The Untold Story yang digelar para pendukungnya, Senin (9/10/2017).

Neneng mengatakan hanya beberapa orang yang tahu agenda Ahok selama kampanye. Ajudannya sendiri tak tahu. Hal ini dilakukan karena Ahok akan berang jika sampai kegiatannya bocor ke relawan atau wartawan.

Neneng mengaku awalnya Ahok bersedia jika kegiatannya disiarkan secara langsung di akun media sosialnya. Namun belakangan Ahok tak mau lantaran wartawan akan memantau dan langsung memburunya.

Baca: Kesaksian Neneng Sang Pembisik Ahok

Neneng memohon-mohon ke Ahok agar wartawan boleh mengikuti kegiatan ini. Ahok akhirnya membiarkan sebagian kegiatan blusukan menjenguk orang sakit ini diliput oleh wartawan, namun sebagian lagi tetap dirahasikan.

Kebiasaan Ahok ini rupanya juga dilakukan oleh wakilnya Djarot Saiful Hidayat. Seperti Ahok, Djarot juga tak terlalu senang diikuti rombongan relawan dan wartawan.

"Padahal Anies-Sandi beritanya ada dua-duanya, sehari bisa tiga sampai empat titik, kami harus yakinkan Pak Ahok dan Pak Djarot," ujar Neneng.

Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Jaman, seorang warga Koja, Jakarta Utara yang menderita stroke, Jumat (24/3/2017).Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Jaman, seorang warga Koja, Jakarta Utara yang menderita stroke, Jumat (24/3/2017).
Neneng biasa mengurusi pemilihan tempat. Meski sudah merancang titik kampanye dengan basis suara yang ditargetkan, Ahok tak pernah mengikutinya dan malah minta dipilihkan ke tempat banjir dan padat penduduk.

Neneng kemudian akan mengirim tim advance yang tidak mengenakan atribut partai sama sekali untuk menengok kondisi lokasi itu terlebih dahulu.

"Pernah kami jalan ke dua kelurahan lihat sembilan orang sakit di rumah berbeda dari anak kecil sampai kakek sepuh yang umurnya tidak lama lagi, sampai Bapak di belakang RS Mitra Keluarga Jatinegara ke rumah nenek-nenek renta yang rumahnya reyot hampir roboh," tutur Neneng.

Baca: Penahanan Ahok di Mako Brimob jadi Momen Menegangkan bagi Djarot

Kunjungan ke rumah nenek itu, kata Neneng, yang mengilhami Ahok membentuk pasukan merah yang menangani renovasi rumah warga.

Sekali menjenguk, kata Neneng, Ahok bisa menghabiskan hingga tiga jam mengobrol. Kadang, ada orang sakit yang hanya minta didoakan oleh Ahok meski agamanya berbeda. Ahok pun meminta balasan doa agar urusannya dilancarkan.

Neneng tak tahu betul alasan Ahok memilih mengunjungi orang sakit sebagai kegiatan kampanye. Kampanye yang harusnya terbuka, diikuti banyak orang agar efektif, justru dirahasiakan oleh Ahok untuk menengok orang-orang yang belum tentu mampu dan mau memilihnya.

Neneng mengatakan, selain untuk mengecek sisi-sisi Jakarta yang perlu dibenahi, Ahok juga mengunjungi orang sakit diam-diam, karena tahu dia akan kalah.

"Pak Ahok tidak takut siapa pun (dihadang), mungkin feeling-nya kuat akan kalah, beliau putaran kedua hanya menengok orang sakit, enggak ada kegiatan lain. Bahkan orang sakit dikunjungi ketika didatangi hanya minta didoakan," ujar Neneng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com