Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2017, 16:20 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, revitalisasi trotoar yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mencapai angka 10 persen. Menurut Djarot, ada 1.300 kilometer trotoar yang harus diperbaiki dan membutuhkan waktu yang lama.

"Trotoar kita tidak mungkin lima tahun kelar. Kita punya kurang lebih 1.300 kilometer, bayangkan, kami baru membangun mungkin belum ada 10 persennya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (11/10/2017).

Djarot mengatakan, pada periode pemerintahan 2012-2017, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta fokus merevitalisasi trotoar di beberapa ruas jalan protokol dan arteri. Trotoar yang dibangun dilengkapi dengan boks utilitas di bawahnya.

"Kami fokus ke beberapa titik yang terintegrasi dengan pembangunan jaringan utilitas melalui sistem ducting," kata dia.

Baca: Revitalisasi Trotoar Sudirman-Thamrin Akan Rampung Sebelum Asian Games

Dengan adanya pembangunan trotoar yang dilengkapi main hall jaringan utilitas, Djarot berharap tak ada lagi pembongkaran trotoar saat selesai nantinya. Selama ini, setiap ada pemasangan atau perbaikan jaringan utilitas, trotoar yang sudah dibangun seringkali dibongkar.

Selain itu, tidak akan ada lagi kabel-kabel yang menggantung di atas karena semuanya akan dimasukan ke dalam boks utilitas.

Baca: Djarot Canangkan Pembangunan Trotoar Sudirman-Thamrin Sepanjang 6,6 KM

"Kami berharap supaya ke depan tidak ada lagi pola gali lubang tutup lubang, setelah selesai bongkar lagi dan tiang serta kabel-kabel itu semrawut di atas," ucap Djarot.

Pada Minggu (8/10/2017), Djarot membuka pencanangan trotoar Sudirman-Thamrin #TrotoarKita di arena Car Free Day di Bundaran HI.Djarot menyampaikan bahwa Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin akan memiliki trotoar yang lebarnya mencapai 10 meter.

Baca: Trotoar Sudirman-Thamrin Dilengkapi Jalur Sepeda dan Tempat Nongkrong

Saat ini, lebar trotoar di jalur itu bervariasi sekitar 1,5-5 meter. Setelah penataan ulang, lebar maksimal 12 meter, bervariasi tergantung pada kondisi jalan.

Kompas TV Gubernur baru akan dilantik 15 Oktober 2017.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengaku Manajer Perusahaan, Pria di Bekasi Tipu 153 Pencari Kerja

Mengaku Manajer Perusahaan, Pria di Bekasi Tipu 153 Pencari Kerja

Megapolitan
Remaja yang Lompat dari Lantai 13 Rusun di Cakung Sering Menyendiri dan Mengunci Pintu Kamar

Remaja yang Lompat dari Lantai 13 Rusun di Cakung Sering Menyendiri dan Mengunci Pintu Kamar

Megapolitan
Korban Si Kembar Rihana-Rihani Cabut Laporan Usai Mobilnya Ditemukan, Polisi: Mau Direntalkan Lagi

Korban Si Kembar Rihana-Rihani Cabut Laporan Usai Mobilnya Ditemukan, Polisi: Mau Direntalkan Lagi

Megapolitan
Banyak Bangunan Liar, Pembangunan NCICD Fase A di Jakut Terhambat

Banyak Bangunan Liar, Pembangunan NCICD Fase A di Jakut Terhambat

Megapolitan
Polisi Selidiki Motif Remaja Diduga Bunuh Diri dengan Lompat dari Lantai 13 Rusun di Cakung

Polisi Selidiki Motif Remaja Diduga Bunuh Diri dengan Lompat dari Lantai 13 Rusun di Cakung

Megapolitan
Pria Ceburkan Diri ke Kali Cengkareng Drain, Sempat Meracau Ingin Susul Ayahnya yang Meninggal

Pria Ceburkan Diri ke Kali Cengkareng Drain, Sempat Meracau Ingin Susul Ayahnya yang Meninggal

Megapolitan
Kemarau Panjang, Bojongsari Disebut Jadi Daerah Paling Krisis Air Bersih di Depok

Kemarau Panjang, Bojongsari Disebut Jadi Daerah Paling Krisis Air Bersih di Depok

Megapolitan
PAM Jaya Sebut 4 Reservoir Komunal Bisa Salurkan Air Bersih ke 7.700-an Warga

PAM Jaya Sebut 4 Reservoir Komunal Bisa Salurkan Air Bersih ke 7.700-an Warga

Megapolitan
Pengelola GBK Datangi Hotel Sultan, Pasang Spanduk 'Tanah Aset Negara'

Pengelola GBK Datangi Hotel Sultan, Pasang Spanduk "Tanah Aset Negara"

Megapolitan
Remaja Tewas Usai Lompat dari Lantai 13 Rusun di Cakung, Sempat Dikira Barang Jatuh

Remaja Tewas Usai Lompat dari Lantai 13 Rusun di Cakung, Sempat Dikira Barang Jatuh

Megapolitan
Pemprov DKI Klaim Kebocoran Tanggul Pantai di Muara Baru Tak Ganggu Aktivitas Warga

Pemprov DKI Klaim Kebocoran Tanggul Pantai di Muara Baru Tak Ganggu Aktivitas Warga

Megapolitan
255 KK di Kabupaten Bekasi Masih Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang

255 KK di Kabupaten Bekasi Masih Terdampak Kekeringan akibat Kemarau Panjang

Megapolitan
Tim SAR Temukan Jasad Pria yang Menceburkan Diri ke Kali Cengkareng Drain

Tim SAR Temukan Jasad Pria yang Menceburkan Diri ke Kali Cengkareng Drain

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Perbaiki Tanggul Pantai yang Bocor di Muara Baru

Pemprov DKI Bakal Perbaiki Tanggul Pantai yang Bocor di Muara Baru

Megapolitan
Kemarau Panjang, Pemkot Depok Salurkan 9.000 Liter Air Bersih Per Hari

Kemarau Panjang, Pemkot Depok Salurkan 9.000 Liter Air Bersih Per Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com