Setelah Ahok tak lagi menjabat, tradisi pengaduan warga masih dilanjutkan Djarot. Namun, Djarot memperbaiki mekanisme pengaduan yang sudah ada.
Pada era Djarot, sesi pengaduan ditangani sepenuhnya oleh PNS. Meja-meja pelayanan disediakan dan dibagi ke beberapa kategori pengaduan. Ada meja khusus untuk pengaduan tentang kesehatan, pendidikan, dan masalah rusun.
"Maka Pak Djarot tidak setiap hari menangani langsung pengaduan ini," kata salah seorang pamdal, Sumarna, yang biasa ikut membantu sesi pelayanan pengaduan warga.
Djarot akhirnya memang tidak perlu mendengar satu per satu keluhan masyarakat yang datang ke Balai Kota.
Saat tiba di Balai Kota, Djarot hanya berkeliling dari satu meja ke meja lain dan mendengarkan sekilas permasalahannya. Sesekali Djarot memberi arahan kepada PNS mengenai cara menangani warga.
Diharap terus ada
Salah seorang warga, Bia, menilai tradisi pengaduan warga di Balai Kota adalah hal positif. Sebab, tradisi ini bisa mendekatkan warga Jakarta dengan gubernurnya. Selain itu, warga juga bisa didengar dan ditangani langsung masalah-masalahnya.
"Jadi ada solusi untuk warga pada tradisi ini," kata Bia di Balai Kota.
Pemandangan pengaduan warga di pendopo Balai Kota sudah menjadi kebiasaan di pagi hari. Dia berharap hal yang baik seperti ini akan terus berlanjut pada pemerintahan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Semoga akan terus ada atau bahkan dibuat semakin bagus oleh Pak Anies atau Pak Sandi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.