Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Djarot Saat Perpisahan dengan Para Anak Buah

Kompas.com - 16/10/2017, 08:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (15/10/2017) kemarin adalah hari pertama Djarot Saiful Hidayat kembali menjadi warga biasa setelah masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir. Kemarin, dia kembali ke Balai Kota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan sebagai mantan gubernur.

Djarot ke Balai Kota untuk bertemu para pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan berpamitan. Pagi itu, Djarot disambut tak hanya oleh pegawai Pemprov saja tetapi juga oleh warga DKI Jakarta. Sejak turun dari golf car, Djarot lagsung disalami.

Pegawai berbaur jadi satu. Dari kepala dinas, direktur BUMD, sampai staf-staf biasa.

Djarot menyampaikan pidato terakhirnya di hadapan semua pegawai Pemprov DKI itu. Djarot mengatakan selama 6 bulan terakhir ini dia tidak pernah merasa sendiri dalam memimpin Jakarta. Meski tanpa didampingi seorang wakil gubernur, Djarot merasa kinerja seluruh pegawai telah maksimal dalam membantunya.

Baca juga: Kaleidoskop Pemerintahan Jokowi, Ahok, dan Djarot

"Pimpin Jakarta kurang lebih 6 bulan sendirian, tadi disampaikan Pak Plh (Saefullah) katanya jomblo. Tapi saya tidak pernah merasa jomblo karena saya dikeliling rasa cinta yang mendalam dari jajaran Pemprov DKI," ujar Djarot.

Kepada para pegawai, Djarot meminta mereka tidak sungkan menghubunginya saat butuh bantuan. Djarot tidak ingin hubungannya dengan pegawai Pemprov berhenti setelah dia tidak menjabat.

"Kalau kami bisa bantu, kami akan bantu. Ingatlah bahwa tali persaudaraan kita tiada pernah putus dan berhenti hanya karena masalah jabatan karena saya sudah anggap kalian semua saudara-saudara saya," ujar Djarot.

Setelah menyampaikan pidato, Djarot menyalami pegawai Pemprov DKI yang ada di pendopo Balai Kota. Kesedihan tampak di raut wajahnya.

Djarot meninggalkan Balai Kota dengan naik kereta kuda yang telah disiapkan. Saat itu wajahnya sudah ceria lagi. Dia menyalami pegawai Pemprov DKI yang memanggil-manggil namanya. Kereta kuda itu membawa Djarot keluar Balai Kota.

Lihat juga: Detik Terakhir Jabat Gubernur, Djarot Teken Pergub Tunjangan Dewan

Sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan sampai Jalan Kebon Sirih, pegawai Pemprov DKI dan warga Jakarta berbaur dan berbaris di pinggir jalan. Mereka berteriak dan memanggil Djarot sambil melambaikan tangan untuk yang terakhir kalinya. Djarot tidak henti-henti tersenyum dan melambaikan tangan. Sesekali dia berterima kasih kepada warga dan pegawai.

"Terima kasih ya, terima kasih," ujar Djarot.

"Itu pasukan biru ya, terima kasih ya pasukan biru," kata Djarot.

Kereta kuda yang membawa Djarot berhenti di Gedung Joang. Di sana, Djarot kembali berpamitan dengan pejabat DKI yang sejak Balai Kota mengikutinya naik delman.

"Selamat jalan ya Pak," kata para pejabat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com