JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan pidatonya yang pertama di hadapan pejabat DKI Jakarta. Salah satu yang disinggung Sandiaga adalah keinginannya untuk mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya ini mantan akuntan, jadi kalau buku keuangan bukan WTP, saya galau, enggak bisa tidur," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (17/10/2017).
Pada dunia usaha, kata Sandiaga, laporan keuangan yang bukan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) akan membuat pemegang saham risau. Posisi direksi atau CEO bisa diganti kalau laporan keuangannya tidak baik.
Baca: Di Depan Anies-Sandi, Sekda Sebut DKI Peroleh Opini WDP Sejak 2013
Oleh karena itu, dia bertekad untuk mendapatkan opini WTP pada laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Karena kalau kita tidak bisa menghadirkan laporan keuangan yang WTP itu ya kita enggak bisa akuntabel. Capaian di sini tidak bisa dipertanggungjawabkan secara good government," ujar Sandiaga.
Baca: Anies di Kemendikbud WTP 2 Tahun Berturut-turut, Pemprov DKI Hanya WDP
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah sebelumnya mengatakan, Provinsi DKI Jakarta mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak 2013.
Menurut dia, hal ini menjadi tantangan yang harus dijawab untuk mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) seperti pada 2012.
"Ini adalah suatu pertanyaan yang harus kami kejar. 2012 WTP, kenapa 2013, 2014, 2015, 2016 kami justru WDP," ujar Saefullah.
Baca: Opini WTP yang Tak Pernah Sekali Pun Diraih Jokowi-Ahok-Djarot...