Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Blok G Tanah Abang Makin Sepi Seperti Kuburan

Kompas.com - 19/10/2017, 10:53 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Beberapa pedagang di Pasar Blok G Tanah Abang mengeluhkan terus menurunnya jumlah pengunjung selama beberapa tahun ini.

Saat Kompas.com berkunjung ke pasar itu pada Rabu (18/10/2017) siang, suasana sepi dan banyak toko tutup.

Banyak pedagang menutup tokonya atau tidak memperpanjang kontrak karena memilih berjualan di jalan atau menjadi pedagang kaki lima (PKL).

Seorang pedagang di Pasar Blok G, Mia (46), mulanya adalah pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Blok G. Dia kemudian direlokasi ke dalam pasar dan masih bertahan hingga kini.

"Saya sih di sini sebenarnya nyaman, tapi memang keuntungannya lebih besar pas di bawah (PKL). Tahun ini konsumennya menurun, lebih sepi dari tahun kemarin. Saya enggak tahu kenapa," ujar Mia, kepada Kompas.com.

Mia berusaha menggaet banyak pembeli dengan menjual aneka pakaian anak dan dewasa hingga handuk. Namun, kata Mia, hasil penjualannya sangat kecil karena sepi pengunjung.

"Minggu ini luar biasa sepi banget jadi pada tutup, sedangkan kami pengeluaran besar, tapi pemasukan sedikit, kami syukuri saja," kata Mia.

Hal senada diungkapkan Ade (53), penjual pakaian di Pasar Blok G. Dia mengatakan harus membayar sewa toko dengan lebar muka satu meter sebesar Rp 100.000 tiap bulan, dan biaya listrik Rp 100.000.

"Ya kalau ditotal Rp 200.000 (per bulan). Tapi ini sepi begini, makin parahnya di tahun ini. Kadang berhari-hari bahkan seminggu dua minggu enggak ada pelaris," kata Ade.

Ade mengatakan, banyak penjual yang meninggalkan pasar dan kembali menjadi PKL.

Di lokasi PKL menggelar jualannya, ada seorang pedagang, Azzam (46), yang mengaku pernah berjualan pakaian di Pasar Blok G. Tapi dia tidak tahan berjualan di dalam pasar karena sepi pembeli.

"Saya dulu di Blok G. Biasanya buka toko, tutup, pulang. Kalau Blok G kan kayak kuburan, emang dari dulu kan enggak ada (pembeli) yang mau masuk ke sana," ujar Azzam.

(baca: Menanti Sentuhan Anies-Sandi di Pasar Blok G Tanah Abang...)

Kondisi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Kondisi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).

Lebih Senang Jualan di Jalan

Menurut Azzam, dia dan beberapa rekannya lebih senang berjualan di jalan karena lebih laris.

"Kalau di sini kan orang ramai masih enak. Kalau orang ramai kami kan senang. Beli atau enggak beli, urusan yang di atas," kata dia.

Pedagang lain, Ayu (40), lebih senang berjualan di jalan karena biaya sewa lapak lebih murah, Rp 1,5 juta per bulan, meski berisiko "digaruk" petugas Satpol PP.

Para pedagang berharap Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pemimpin baru Jakarta membuat terobosan untuk meningkatkan perputaran uang pedagang di Pasar Tanah Abang.

"Saya enggak muluk-muluk, minta ini diperbaiki supaya lebih ramai seperti dulu," ungkap Mia.

Kompas TV Sat Pol PP Razia PKL di Jalan dan Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com