Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahagianya Purwati, Penjual Kopi Keliling yang Putrinya Berhasil ke Kanada

Kompas.com - 23/10/2017, 18:35 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Saya seneng, enggak nyangka, bangga," ujar Purwanti dengan mata berkaca-kaca, Senin (23/10/2017).

Hari ini, putri Purwanti, Monica bersama dua delegasi lainnya diundang oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Republik Indonesia untuk menceritakan pengalamannya menjadi delegasi Indonesia untuk menghadiri undangan The WHO 8th Milestones of Global Campaign for Violence Prevention Meeting pada tanggal 19-20 Oktober 2017 lalu.

Saat itu Monica dan kedua temannya, Kristianus Tigor Kogoya (16) dari Jayawijaya, Papua dan Lusia Futboe (16) dari Kupang, Nusa Tenggara Timur memaparkan secara langsung pengalamannya berada beberapa hari di Ottawa, Kanada di depan Pri Budiarta, Sekretaris Menteri PPA, anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan sejumlah aktivis sosial.

Mata Purwanti terus menatap putrinya saat memberikan pemaparan dengan lantangnya. Sesekali Purwanti tersenyum dan mengusap air matanya tanda ungkapan bangga yang tak mampu lagi dibendung.

Baca juga : Mensos Khofifah: Purwati Sosok Ibu yang Penuh Daya Juang

"Saya orang enggak punya, tapi anak saya kok pinter begitu, enggak malu-malu bicara di depan umum. Saya enggak nyangka," tutur Purwanti.

Selama ini Purwanti dan Monica tak hidup bersama. Monica bersama kakak kandungnya bernama David sudah sejak lama tinggal di Yogyakarta.

Mereka tinggal di sebuah asrama milik Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta (HAMBA).

"Di yayasan ini anak-anak yang berasal dari keluatga termarjinalkan dan tertolak dari lingkungan asalnya dibina," ujar salah satu pengurus yayasan, Lestari Projosuto.

Purwanti melanjutkan, ia merasa bersyukur karena di yayasan tersebut Monica dapat bertumbuh dengan baik dari segala aspek.

"Di sana kan diajarin banyak hal, jadi pinter. Kalau sama saya mungkin enggak bisa sepintar itu," sebut Purwanti.

Baca juga : Cerita Monica, Putri Pedagang Kopi Keliling Saat Kembali dari Kanada

Sore ini, Monica harus kembali ke Yogyakarta. Raut muka kesedihan tergambar di wajah Purwanti saat melepas kepergian putri ketiganya tersebut.

"Saya bisa antar ke bandara enggak ya mba? Kalau boleh saya mau anter Monica," tanya Purwanti pada petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com