Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Dikasihani Anies, Ternyata Punya Kontrakan 4 Petak

Kompas.com - 26/10/2017, 10:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima berbagai macam jenis aduan warga. Salah satunya adalah aduan dari seorang wanita paruh baya yang mengeluh harga airnya terlampau mahal.

Namun, Anies merasa ibu tersebut bukan warga yang benar-benar tidak mampu. Sebab, ternyata ibu tersebut memiliki kontrakan 4 petak.

"Rumah Ibu luasnya berapa? tanya Anies.

"200 meter, Pak," jawab ibu itu.

"Loh besar dong," kata Anies.

"Iya buat biaya hidup Pak, dipetak-petak," jawab si ibu.

Baca juga : Anies Akan Evaluasi Proses Pengaduan Warga di Balai Kota

Ibu tersebut mengatakan lahan miliknya dijadikan 4 bidang kontrakan sebesar Rp 500.000. Meski memiliki kontrakan, ibu tersebut merasa berat dengan tarif air yang dia bayar.

"Tapi ibu kan usaha juga kan," kata Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani aduan warga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani aduan warga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017).

"Enggak Pak, cuma tempat tinggal doang," jawab si ibu.

"Bukannya dipakai kontrakan?" tanya Anies.

"Iya itu supaya ada biaya hidup," jawab dia.

"Itu kan lumayan Bu," kata Anies.

Baca juga : Model Pengaduan Warga di Balai Kota Belum Berubah, Anies Akan Ganti?

Anies pun menasihati ibu tersebut. Anies mengatakan tidak adil jika dia menurunkan tarif air si ibu, sementara warga lain menanggung tarif yang sama. Dia menyarankan kepada ibu itu agar menaikkan tarif sewa kontrakan agar penyewa juga ikut menanggung. Namun, ibu itu memelas minta dikasihani agar Anies menurunkan tarif air untuknya saja.

"Dibicarakan dulu sama yang pada nyewa, ini airnya naik. Jadi tanggung ramai-ramai. Ibu ajak semuanya berunding, jangan ditanggung sendiri," kata Anies.

"Tolonglah, Pak," jawab si ibu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani aduan warga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayani aduan warga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017).

"Kalau saya kasih satu, nanti yang lain bagaimana? Adil enggak saya nanti?" tanya Anies.

"Tolonglah Pak. Cuma saya sendiri doang," kata si ibu.

Baca juga : Pengaduan Warga, Tradisi di Balai Kota yang Diharapkan Terus Ada...

Pada akhirnya, Anies tetap meminta ibu tersebut untuk membicarakan tarif air ini kepada penyewanya.

"Mereka belum tentu mau, Pak," kata ibu.

"Diajak ngomong dulu deh," ujar Anies.

Baca juga : Curhat ke Anies Nangis, Ibu Ini Tersedu Lagi Saat Mengadu ke Sandi

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin mengatur pengaduan warga agar tidak terpusat di balai kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com