Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Keluarga di Jakarta yang Pasung Penderita Gangguan Jiwa

Kompas.com - 06/11/2017, 12:51 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Kesehatan DKI Jakarta Een Haryani mengatakan, masih ditemukan sejumlah masyarakat di Ibu Kota yang belum paham terhadap penanganan orang dengan masalah kejiwaan.

Hal itu disampaikan Een saat sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan sebuah keluarga yang sengaja memasung salah satu anggota keluarganya karena mengalami gangguan jiwa.

Een mengatakan, selain karena malu memiliki anggota keluarga yang sakit jiwa, kelurga tersebut juga tak tahu harus mengadu ke mana.

Saat ini anggota keluarga yang sempat dipasung itu telah dipindah dan mendapat pengobatan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Waktu (tim) turun ke ke lapangan, kami temukan masih ada di wilayah Jakarta Barat yang (anggota keluarga) dipasung. Dia memang gila makanya dipasung, tapi kami sudah bawa ke rumah sakit," ujar Een saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/11/2017).

Melihat kondisi tersebut, lanjut dia, tenaga psikolog dibutuhkan untuk memberi konsultasi terhadap masyarakat, khususnya keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan masalah kejiawaan.

Baca juga : Dinkes DKI Berencana Rekrut Psikolog dengan Gaji Rp 13 Juta per Bulan

Dinas Kesehatan DKI berencana merekrut 44 orang psikolog yang akan ditempatkan di 44 kecamatan. Psikolog ini akan diterjunkan untuk mengawasi kesehatan mental warga Jakarta.

"Kalau yang psikiater nanti akan berurusan dengan pasiennya, sedangkan psikolog akan masuk ke keluarganya memberikan penyuluhan," ujar Een.

Baca juga : Banyak Orang Stres di Jakarta, Anies Ingin Ada Psikolog di Puskesmas

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membahas masalah ketersediaan psikolog untuk warga Jakarta. Awalnya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyebut adanya tambahan program tenaga psikolog di tiap kecamatan.

Anies mengatakan ada 20 persen warga Jakarta yang rentan stres. Kehadiran psikolog diperlukan untuk membantu mengatasi kesehatan mental warga Jakarta.

"Makanya kenapa bahagia itu penting. Contoh kalau bahagia itu enggak stres, Pak. Target kita serius untuk bahagia," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com