Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Sepinya Lokbin Kota Intan Menurut Kadis UMKM DKI

Kompas.com - 22/11/2017, 20:40 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi menyebutkan penyebab yang dapat menjadi penyebab sepinya Lokasi Binaan (Lokbin) Taman Kota Intan di Jalan Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat.

"Di sana makanannya enggak enak, makanya sepi," ujar Irwandi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/11/2017).

Selain itu, lanjutnya, souvenir yang dijajakan di lokasi binaan yang diresmikan oleh mantan gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat pada 5 Oktober 2017 ini pun dianggap tak menarik.

"Penginnya kan ada suvenir juga. Sekarang sudah ada tapi masih jelek. Kalau kurang variasi, kan sepi juga," kata dia.

Baca juga : Pedagang Diminta Swadaya Buat Petunjuk Arah Lokbin Taman Kota Intan

Irwandi mengatakan, untuk meramaikan Lokbin Kota Intan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan keterampilan para pedagang.

"Soal ini kami sudah rapatkan dengan SKPD terbaik dan akan segera kami eksekusi," sebutnya.

Sejak dipindahkan, para PKL di Lokbin Cengkeh mengaku berkurang drastis penghasilannya. Bahkan sejumlah pedagang telah menutup kiosnya karena sepi pengunjung.

Pedagang lokasi binaan Taman Kota Intan menuliskan tuntutannya di secarik kertas, Selasa (21/11/2017).IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Pedagang lokasi binaan Taman Kota Intan menuliskan tuntutannya di secarik kertas, Selasa (21/11/2017).

Para pedagang pun menulis lima tuntutan di atas selembar kertas untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno. Lima hal tersebut diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi sepinya Lokbin Kota Intan.

Baca juga : Sambil Menahan Tangis, Pedagang di Taman Kota Intan Ini Ceritakan Sepinya Pembeli

Pertama, para pedagang menginginkan pihak Pemprov DKI membuatkan akses jalan menuju lokasi binaan. Kedua, para pedagang meminta pihak Pemprov DKI membuatkan gapura sebagai identitas lokasi binaan.

Ketiga, para pedagang meminta pihak Pemprov DKI menertibkan parkir liar yang ada di sekitar Kota Tua.

Selanjutnya, yang keempat, para pedagang meminta agar pihak Pemprov DKI tidak tebang pilih dalam menertibkan para pedagang di kawasan Kota Tua. Terakhir, pedagang meminta Anies-Sandi untuk melihat secara langsung kondisi lokasi binaan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com