Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Warga di Sekitar Lokasi Pembangunan Rusun DP 0 Rupiah

Kompas.com - 27/11/2017, 14:40 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) dengan pola pembayaran DP 0 rupiah atau tanpa uang muka di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, disambut baik warga sekitar. Pembangunan hunian murah untuk warga DKI Jakarta itu rencananya akan dimulai awal 2018 .

"Masyarakat di sini baru tahu dari media yang meliput Pak Wagub (Sandiaga Uno), yang mengungkapkan akan dibangun di Pondok Kelapa. Ya di lahan itu (milik PD Pembangunan Sarana Jaya). Kami senang saja," ucap Ali (58), warga Perumahan Karyawan DKI, RT 7 RW 2, Pondok Kelapa, yang letaknya bersebelahan dengan lokasi lahan untuk pembangunan tersebut.

Di atas lahan seluas 3,6 hektar yang ada di lokasi itu rencananya akan dibangun dua tower rusun. Total hunian di dua tower itu adalah 700 unit.

Baca juga : Penjelasan Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya Terkait Lahan DP 0 Rupiah di Atas Pondok Kelapa Village

Ali berharap penduduk sekitar dapat merasakan keuntungan pembangunan dengan diizinkan membuka warung makan atau warung rokok untuk pekerja bangunan.

Harapan Erna (48) yang sejak lahir tinggal di sekitar lahan tersebut lain lagi. Ia berharap hunian itu nanti tersedia juga untuk warga sekitar dengan biaya yang terjangkau.

"Pokoknya angsurannya kecil, kalau bisa sejutaan. Jadi seperti bayar kos tapi akhirnya jadi hak milik. Harapannya itu," ucap Erna.

Baca juga : Sandiaga: Lokasi Rumah DP 0 Rupiah Sangat Strategis

Andi (30), warga Pondok Kelapa yang bekerja sebagai tukang ojek online berharap pembangunan rusun tersebut tidak menyulitkan warga sekitar.

"Waktu itu akses masih dibuka buat jalan pintas warga di sini. Tapi setelah pembangunan apartemen (Pondok Kelapa Village) akses ditutup tembok. Harapannya pembangunan nanti warga dikasih akses jalan yang mudah," ucap Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com