Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Kantor Penyalur Satpam yang Ditumpangi Himpaudi

Kompas.com - 28/11/2017, 17:12 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Himpaudi di Poltangan, Jakarta Selatan, diketahui menumpang pada PT Tegap Mitra Nusantara, perusahaan alih daya penyalur satpam.

Direktur PT Tegap Mitra Nusantara Irsyad Ma'as mengaku berteman dekat dengan suami Ketua Himpaudi DKI Yufi AM Natakusumah.

"Jadi Himpaudi itu numpang di sini, otomatis alamat kantornya juga di sini. Saya kenal baik dengan suami ibu Yufi dan saya dapat kabar kalau ibu Yufi itu ternyata ketua Himpaudi Jakarta," kata Irsyad kepada Kompas.com di kantornya, Selasa (28/11/2017).

Menurut Irsyad, sebelum berkantor di Poltangan, Irsyad bersama suami Yufi berkantor di daerah Warung Buncit. Di sana, ia sering melihat Yufi beraktivitas.

Ketika suami Yufi sakit, Irsyad akhirnya pindah ke kantor miliknya di Poltangan, sekitar dua tahun lalu.

Baca juga : Himpaudi Penerima Hibah Rp 40,2 Miliar Menumpang Kantor Penyalur Satpam

"Nah, saat saya pindah suaminya itu ngomong minta tolong numpang alamat di tempat saya. Saya bilang silakan karena dia itu teman dekat saya," ucap Irsyad.

Irsyad mengaku kurang mengetahui kegiatan Himpaudi. Dia hanya memperhatikan sekitar dua hingga empat orang datang seminggu tiga kali, kemudian masuk ke ruang rapat.

"Awalnya saya tidak tahu Himpaudi dan strukturnya. Baru tahu itu minggu-minggu ini saat anak buah Ibu Yufi sering datang ke sini."

"Untuk hibah, saya baru tahu pagi ini, ada orang dinas yang datang info ke saya bilang kalau Himpaudi itu dapat dana untuk guru sebesar Rp 40 miliar," kata Irsyad.

Baca juga : Kadisdik Sebut Ada Salah Alamat Himpaudi Penerima Hibah Rp 40,2 Miliar

Masalah alamat Himpaudi ini, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI untuk memastikan alamat yang benar.

"Ini rumah apa kantor? Kalau dia profesional, PAUD ini, maka kantornya harus betul-betul kantor. Apalagi dapat APBN dan mau dapat APBD," ujar Saefullah.

Baca juga : Untuk Pertama Kali, DKI Kucurkan Dana Hibah Rp 40,2 M ke PAUD Himpaudi

Sopan mengatakan, saat ini Himpaudi sedang berproses untuk memiliki kantor sekretariat sendiri.

Himpaudi mendapat dana hibah sebesar Rp 40,2 miliar. Dana hibah ini disalurkan ke ribuan PAUD yang ada di Jakarta untuk honor para gurunya.

Sopan menunjukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah memegang data 6.700 PAUD yang akan mendapatkan dana hibah.

Kompas TV Anies - Sandi berjanji mengevaluasi anggaran yang bisa dihemat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com