Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Anies: Himpaudi Numpang Bukan Hal yang Aneh

Kompas.com - 29/11/2017, 10:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, alamat kantor Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) yang menumpang adalah hal yang wajar.

Dia menjelaskan, Himpaudi merupakan asosiasi guru-guru PAUD yang selama ini tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah. Mereka tidak punya cukup dana untuk memiliki kantor.

"Ini (Himpaudi) bukan organisasi yang kelebihan uang, yang punya kantor mapan, yang punya uang banyak. Mereka itu selalu numpang, jadi sekretariatnya juga selalu numpang, jadi bukan hal yang aneh," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (29/11/2017).

Anies menegaskan, hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta belum pernah mentransfer dana ke Himpaudi untuk honor para guru PAUD. Dia menyebut kesalahan alamat bisa diperbaiki.

Baca juga : Pasang Badan Sandiaga untuk Himpaudi, Penerima Hibah Rp 40,2 Miliar

"Belum ada transfer, ini baru menuliskan rencana. Ketika rencana, alamatnya salah, alamatnya keliru, ya tinggal dikoreksi. Lain kalau kami sudah mengirimkan dan salah, beda sekali," kata dia.

Kantor Himpaudi yang menumpang di PT Tegap Mitra Nusantara di Poltangan, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2017).stanly Kantor Himpaudi yang menumpang di PT Tegap Mitra Nusantara di Poltangan, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2017).
Menurut Anies, seluruh PAUD di Indonesia selalu meminjam tempat untuk dijadikan kantor mereka. Guru-guru PAUD, lanjut dia, adalah para pendidik yang paling sedikit mendapatkan perhatian. Bahkan, Undang-undang tidak menyebut pendidik PAUD sebagai guru.

Oleh karena itu, Anies menyebut dia dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno ingin berpihak kepada para guru-guru PAUD dengan memberi honor melalui Himpaudi.

"Ini komitmen kami dan sekarang kami tunjukkan dengan memberikan kepada guru-guru PAUD dan jumlahnya Rp 500.000 per guru, kami mengalokasikan Rp 40,2 miliar untuk itu," ucap Anies.

Baca juga : Himpaudi Dapat Hibah Rp 40,2 Miliar, Guru PAUD Berhonor Rp 500.000

Anggaran Rp 40,2 miliar, lanjut Anies, hanya permulaan. Dia akan terus mengalokasikan anggaran untuk guru-guru PAUD dengan jumlah yang lebih besar.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Andrianto sebelumnya menjelaskan, ada kesalahan alamat Himpaudi sebagai penerima hibah.

Sopan mengatakan, yang tertukar adalah RT dan RW. Dia menyebut alamat yang benar adalah Jalan Poltangan Raya Nomor 25, RT 009 RW 004, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga : Himpaudi Penerima Hibah Rp 40,2 Miliar Menumpang Kantor Penyalur Satpam

Saat Kompas.com menelusuri alamat yang disebutkan Sopan, alamat itu pun salah. Berdasarkan informasi warga sekitar, alamat kantor Himpaudi ada di Jalan Raya Poltangan Nomor 25, RT 009 RW 005. Dari sana, diketahui bahwa kantor Himpaudi menumpang di kantor penyalur satpam, yakni PT Tegap Mitra Nusantara.

"Iya, ini juga kantor Himpaudi, mereka numpang alamat di sini," kata Direktur PT Tegap Mitra Nusantara Irsyad Ma'as.

Baca juga : Menyusuri Keberadaan Kantor Himpaudi DKI di Kuningan, Hasilnya...

PAUD Matahari di Jalan Kuningan Patra XV, Jakarta Selatan yang disebut sebagai sekretariat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) DKI Jakarta, Selasa (28/11/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR PAUD Matahari di Jalan Kuningan Patra XV, Jakarta Selatan yang disebut sebagai sekretariat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) DKI Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Kompas TV Sandiaga Uno mengakui tidak memeriksa anggaran rancangan APBD DKI Jakarta secara detail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com