Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Khawatir TGUPP Jadi Kontraproduktif karena Terlalu Gemuk

Kompas.com - 29/11/2017, 15:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak khawatir kinerja Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta tidak efektif. Sebab jumlah personelnya begitu banyak, yaitu 73 orang.

"Tim ini nanti bisa menjadi kontraproduktif karena jumlah personelnya yang banyak. Malah nanti akan lebih merepotkan," kata Jhonny ketika dihubungi, Rabu (29/11/2017).

Selain TGUPP, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Jhonny mengatakan, hal itu akan menjadi catatannya dalam sidang paripurna pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Jumat besok. Menurut dia, DPRD DKI berada pada posisi yang dilematis pada Selasa kemarin. Di satu sisi, Komisi C tidak setuju dengan jumlah personel TGUPP yang mencapai 73 orang. Di sisi lain, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) meyakinkan bahwa ini diskresi gubernur.

Baca juga : Lolosnya Anggaran TGUPP Setelah Pembahasan yang Alot...

"Gubernur mau bagaimana visi dan misinya yang tertuang dalam program pembangunan itu dibantu tenaga-tenaga luar sehingga percepatan pembangunan bisa berjalan," ujar Jhonny.

Jhonny memberi saran kepada Anies untuk membuat tim seleksi independen dalam memilih personel TGUPP. Hal itu untuk menjaga kepercayaan publik bahwa Anies memilih orang-orang berdasarkan kemampuan mereka.

"Karena kalau langsung dipilih, pasti publik skeptis. Walau belum tentu juga pilihan Gubernur salah, tapi paling tidak publik memercayai pilihan Gubernur melalui pihak ketiga, tim seleksi itu," kata Jhonny.

Baca juga : Anies Disarankan Gunakan Tim Independen dan Berkelas Seleksi TGUPP

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, jumlah TGUPP mencapai 73 orang karena ada peleburan tim gubernur yang ada di tingkat wali kota ke tingkat provinsi.

Selain itu, jumlah personel besar karena ada pembagian ke dalam 5 bidang. Bidang-bidang itu adalah bidang pengelolaan pesisir, ekonomi pembangunan kota, harmonisasi dan regulasi, bidanh pencegahan korupsi, dan bidang percepatan pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com