Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Cinere Bellevue: Beri Kami Kompensasi...

Kompas.com - 02/12/2017, 13:49 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penghuni apartemen Cinere Bellevue sejak pagi nampak bertahan di kantor marketing developer PT Mega Pesanggrahan Indah (MPI) di Jalan Merawan, Cinere, Depok, Sabtu (2/12/2017).

Para penghuni tower A dan B apartemen tersebut berusaha meminta kejelasan dari manajemen terhadap nasib hunian mereka yang terdampak kebakaran Oktober lalu.

"Setelah pihak manajemen menghentikan bantuan hunian, saya kesulitan karena tidak ada tempat tinggal. Saya sudah di Cibel (Cinere Bellevue) sejak 2015, salah satu penghuni awal di sana," ucap Ari (36) salah satu pemilik apartemen di Tower B lantai 11.

Ari berharap pihak manajemen mau memikirkan tempat tinggal bagi mereka yang bergantung pada apartemen tersebut.

Baca juga: Pengelola Cinere Bellevue Suite Hentikan Bantuan pada Korban Kebakaran

Jalan keluar lain, mereka berharap ada kompensasi untuk mereka mencari tempat tinggal sendiri. "Tidak perlu hotel seperti yang lalu. Kalau tidak bisa, beri kami kompensasi biar kami sendiri cari tempat pengganti," ucap Ari.

Tuntutan lainnya dari penghuni adalah jaminan keselamatan dari pihak Cinere Bellevue. Para penghuni berharap pihak PT MPI mau mengeluarkan surat tertulis dan memperbaiki kerusakan-kerusakan pada tower tersebut.

"Kasihan kalau ada anak kecil atau orang tua disitu. Mau kemana. Kita harap dengan punya apartemen itu aman, tapi tahunya ada kejadian seperti ini," ucap salah satu penghuni tower A lantai 17 yang enggan disebutkan namanya.

Para penghuni ini sudah dua kali menunggu kepastian dari manajemen PT MPI terkait hunian mereka. Sebelumnya para penghuni bertahan hingga dini hari di kantor marketing pengembang menuntut hak mereka.

Sementara Managing Director PT MPI Ronald Wihardja menyebutkan, secara hukum pihaknya tidak ada kewajiban untuk memberikan fasilitas hotel atau tunjangan apapun kepada  penghuni apartemen yang menjadi korban kebakaran.

"Namun, selama 2 bulan ini kami tetap membayarkan fasilitas hotel dan biaya lainnya sejak musibah terjadi di tanggal 4 Oktober. Membantu penghuni. Mohon kiranya hal itu dilihat sebagai niat baik perusahaan. Namun dengan berat hati perusahaan terpaksa menghentikan bantuan ini efektif tanggal 1 Desember 2017," sebut Ronald dalam keterangan resminya, Sabtu (2/12/2017).

Pada kesempatan itu dia juga membantah bahwa pihaknya tidak menangani penghuni dan tenant mall dengan baik.

Menurut dia, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mempercepat perbaikan gedung.   "Saat ini para konsultan sudah merampungkan hasil analisa dampak kebakaran terhadap Cinere Bellevue dan kontraktor sudah melakukan perbaikan yang signifikan terhadap sistem kelistrikan yang rusak terbakar saat kejadaian di awal Oktober lalu," sebut dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com