Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Sebatang Kara, Nenek Kimyati Dirujuk ke Panti

Kompas.com - 05/12/2017, 18:21 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sosial DKI Jakarta merujuk Kimyati (75), lansia yang hidup sebatang kara di Cengkareng, Jakarta Barat. Kepala Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Cengkareng Anjar Eman mengatakan, awalnya pihaknya menerima laporan dari warga Kapuk bahwa Kimyati hidup sendirian dan mengandalkan kebaikan warga sekitar.

Kimyati disebut sudah lima tahun tinggal di Kapuk dan menyambung hidup dengan mengabdi di sebuah gereja.

"Kebutuhan Nenek Kimyati juga dibantu oleh para jemaat gereja. Namun dua tahun belakangan ini jemaat gereja tidak bisa lagi membantu nenek," ujar Anjar saat dihubungi, Selasa (5/12/2017).

Ketua RT dan warga sekitar turun tangan dengan cara mengontrakkan rumah. Mereka gotong royong membantu bayar kontrakkan si nenek yang tarif bulanannya Rp 400.000. Untuk makan sehari-hari, Kimyati juga dibantu warga.

Baca juga : Sebatang Kara di Rusun, Nek Mimi Menahan Sakit Kakinya Saat Pergi ke RS Seorang Diri


Namun musibah menimpa Nenek Kimyati. Beberapa hari yang lalu ia terjatuh di kamar mandi sehingga persendiannya bermasalah. Kimyati pun tak bisa beraktivitas.

"Karena kondisinya seperti itu maka membutuhkan pertolongan yang lebih jauh lagi dalam beraktivitas seperti makan dan buang air," ujar Anjar.

Lantaran tak banyak yang bisa dilakukan warga, Ketua RT melaporkan masalah Nenek Kimyati ke Kecamatan Cengkareng. Petugas  segera menyelamatkan Kimyati dengan melakukan penilaian dan pendataan.

"Pada saat assesmen dan pendataan, Nenek Kimyati pernah ngomong kalau dulu keluarganya di Bekasi tapi sudah tidak ada lagi dan bBkasi-nya di mana sudah lupa," kata Anjar.

Menurut Anjar, pihaknya akan menempatkan Kimyati ke panti khusus lansia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com