Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kemudahan Warga Mengakses Video Rapat Pemprov DKI Dibatasi...

Kompas.com - 11/12/2017, 06:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno tidak lagi mengunggah video-video rapat ke akun YouTube. Hingga Senin (11/12/2017), akun Youtube Pemprov DKI mengunggah 45 video sejak Anies dan Sandiaga dilantik pada 17 Oktober 2017.

Namun, kebanyakan video yang diunggah ketika Anies dan Sandiaga menghadiri suatu acara. Misalnya video Sandiaga menghadiri Maulid Nabi di Masjid Jami An Nur, video Anies mengikuti upacara HUT ke-46 KORPRI, dan video apel operasi siaga Ibu Kota.

Video lain yang diunggah adalah video wawancara informal Anies-Sandi dengan wartawan dan video program-program unggulan Pemprov DKI.

Sementara itu, video rapat hanya diunggah beberapa saja.

Hanya satu video rapat pimpinan yang diunggah, yakni rapat pada 23 Oktober. Video tersebut merupakan video rapat pimpinan pertama yang diikuti Anies-Sandi. Setelah itu, tidak ada lagi dokumentasi rapat-rapat yang diunggah dan bisa diakses bebas.

Ada satu video rapat lainnya yang diunggah pada 1 Desember, yaitu video pertemuan Sandiaga dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pengembangan keuangan syariah di DKI Jakarta. Selain itu, tidak ada lagi video rapat yang diunggah.

Padahal jadwal kegiatan Anies dan Sandiaga sehari-hari padat dengan agenda rapat. Baik rapat tentang OK OTRIP, penataan Tanah Abang, hingga pertemuan-pertemuan antarlembaga dan komunitas.

Kekhawatiran Sandiaga

Sandiaga mengungkapkan alasannya tidak lagi mengunggah video ke akun YouTube. Dia tidak ingin membuat keributan dengan mengunggah video tersebut.

"Kami enggak mau mem-push sesuatu yang kami khawatirkan bisa memecah belah warga. Ini sudah memasuki Natal dan Tahun Baru, gunakan kesempatan ini untuk merangkul semua," kata Sandiaga.

Banyak pembicaraan yang belum matang disampaikan dalam rapat-rapat. Dia tidak ingin rencana yang masih digodok itu diketahui publik dan membuat perdebatan yang tak perlu.

Baca juga : Pemprov DKI Tak Lagi Unggah Video ke YouTube, Sandiaga Tak Ingin Warga Terpecah

Sandiaga mencontohkan video rapat pertama yang diunggah ke YouTube. Video itu jadi bahan saling ejek, baik oleh yang mendukung Anies-Sandiaga maupun yang tidak. Video-video itu menjadi bahan meme oleh para warganet.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (8/12/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (8/12/2017).
"Kalau digunakan untuk dijadikan meme, videonya diedit-edit, baik oleh yang mendukung kami atau yang belum mendukung. Akhirnya jadi perpecahan," ujar Sandiaga.

Sandiaga tidak ingin keterbukaan semacam ini malah menjadi sumber perpecahan di masyarakat.

Lain dulu, lain sekarang. Semua hal yang dikatakan Sandiaga kini berbeda dengan apa yang dia ucapkan beberapa hari setelah dilantik. Ketika itu, Sandiaga mau video rapat tetap diunggah ke YouTube. Syaratnya tidak ada yang diedit dari video tersebut.

Baca juga : Sandiaga Minta Video Rapat yang Diunggah ke YouTube Tak Diedit dan Jangan Pencitraan

Halaman:


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com