Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Mobil Mewah di Jakarta Timur Tunggak Pajak

Kompas.com - 14/12/2017, 05:59 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB Kota Admintrasi Jakarta Timur Wigat Prasetyo mengatakan, masih ada 80 unit mobil mewah yang menunggak pajak. Pihaknya akan mendata dan menagih pajak ke para pemiliknya.

"Catatan saya, minggu lalu itu ada 110 unit mobil dengan nilai jual kendaraan di atas Rp 1 miliar dan pajak di atas Rp 20 jutaan. Minggu ini berkurang, tinggal 80 unit di wilayah Jakarta Timur," ujar Wigat saat berbincang dengan Kompas.com di kantor Samsat Kebon Nanas, Jakarta Timur, Rabu (13/12/2017).

Sebagai langkah awal, dia akan bersurat kepada pemilik mobil mewah. Setelah itu dilanjutkan razia menggunakan metode door to door. Mereka akan bekerja sama dengan kepolisian, Jasa Raharja, dan bank, agar para wajib pajak bisa langsung melunasi pajaknya.

Baca: Bulan Penghapusan Denda, Penerimaan Pajak Kendaraan Mewah di Jakbar Rp 7,6 Miliar

"Inginnya saat weekend, biasanya mobil bagus itu kan keluar saat libur, tapi kami tunggu kesiapan teman-teman. Untuk door to door seperti yang saya bilang tadi, sedang kami survei dulu saat ini," kata Wigat.

Umumnya, lanjut dia, para pemilik mobil mewah suka berbuat aneh. Kebanyakan menggunakan nama berbeda, sehingga saat disambangi ke alamat yang terdaftar, ternyata hasilnya tidak sesuai.

Mobil mewah milik Raffi Ahmad diparkir di dekat masjid perumahannya di Green Andara Residences, Jumat (22/8/2017).KOMPAS.com/TRI SUSANTO SETIAWAN Mobil mewah milik Raffi Ahmad diparkir di dekat masjid perumahannya di Green Andara Residences, Jumat (22/8/2017).

"Waktu itu kami kaget. Ada yang punya mobil Mercy, tapi alamatnya itu kok di dalam gang-gang. Saat kami kunjungi ternyata itu sopir, jadi pemilik mobil sengaja beli, tapi atas nama sopirnya, kacau ini," katanya.

Baca: Hotma Sitompoel Bantah Menunggak Pajak Kendaraan

Pihaknya akan membawa pihak bank ketika menyambangi rumah wajib pajak. Hal itu dilakukan agar pelunasan pajak dapat dilakukan di tempat.

Totalnya, ada 10.000 kendaraan roda empat di Jakarta Timur yang belum melunasi pajak kendaraan. Sementara untuk sepeda motor, ada 200.000 unit.

Razia mobil di Jalan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Razia mobil di Jalan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017).

Penanganan motor lebih rumit, karena jumlahnya sangat banyak. Selain itu, peredaran motor juga tergolong lebih cepat dibandingkan mobil.

Baca: Lihat Antrean Panjang di Samsat, Warga Baru Tau Ada Pemutihan Denda Pajak Kendaraan

"10.000 unit mobil itu nilai pajaknya kalau diakumulasikan sekitar Rp 39 miliar hanya untuk Jakarta Timur. Motor lebih pelik, karena lebih cepat peredarannya dari mobil," kata Wigat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com