Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Keberanian Anies Bongkar Rumah-rumah yang Caplok Bibir Kali Pulo

Kompas.com - 14/12/2017, 06:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akar permasalahan banjir dan tanggul jebol di Jatipadang, Jakarta Selatan, sudah jelas. Itu karena banyak bangunan yang berdiri di atas area yang masih menjadi bagian kali.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mendatangi tempat itu dan melihat sendiri kondisi permukiman di sana, Rabu (13/12/2017). Awalnya, Anies meninjau perbaikan tanggul yang jebol. Dari kali di pinggir tanggul, Anies menyusuri aliran kali ke dalam permukiman warga.

Semakin jauh Anies berjalan, lebar kali menyempit. Jika lebar kali di area tanggul sekitar 2 meter, lebar kali di area lain hanya selangkah kaki saja.

Semakin lama, jejak kali hilang. Jalanan setapak berada di hadapan Anies. Saat Anies melihat ke bawah, terdapat aliran air yang ditutup teralis selokan.

Ternyata di situ lah kalinya, berada di bawah rumah serta akses jalan yang dibuat warga. Pemandangan itu, membuat Anies geleng-geleng.

Baca juga: Anies Geleng-geleng Kepala Lihat Rumah Warga Caplok Bibir Kali Pulo

Dia bertanya kepada Fatimah, istri Ketua RT 003 RW 006 yang ada di sebelahnya.

"Sudah berapa lama ini?" tanya Anies.

"Sudah lama ini, Pak. Ya Pak RW ya? (mulai dibangun tahun) 2010-an lah," kata Fatimah.

"Berarti tujuh tahunan? Terus ini (rumah) dibangun begitu saja? RT dan RW enggak ingatkan?" tanya Anies.

Anies minta bangunan digeser

Perbaikan tanggul jebol dengan batu bronjong hanya solusi jangka pendek. Untuk jangka panjang, mau tidak mau, Pemeritah Provinsi DKI Jakarta harus melakukan normalisasi kali. Rumah-rumah yang menjarah bagian kali harus dibongkar.

Anies juga menyadari hal itu.

Meskipun dia seolah menghindari kata 'normalisasi', 'relokasi' dan 'pembongkaran', ucapan Anies terkesan mengacu ke sana.

Contohnya ketika Anies berbicara dengan warga yang rumahnya menutupi kali.

"Saya sampaikan kepada beliau, 'Bu, nanti saya mau minta ini (rumah) digeser, supaya airnya tidak terhambat,' dan dia bersedia (digeser)," ujar Anies.

Baca juga: Anies: Hanya karena Banjir di Jatipadang Sering Terjadi, Bukan Berarti Didiamkan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau tanggul Jatipadang yang jebol, Selasa (13/12/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau tanggul Jatipadang yang jebol, Selasa (13/12/2017).
Anies mengatakan kepada warga tersebut untuk tidak terus mencari keuntungan. Dia meminta warga tersebut menjadi orang yang bermanfaat bagi tetangga sekitar.

"Kalau rumah Ibu menutupi jalan air, kehadiran Ibu dan rumah Ibu menimbulkan masalah di tempat ini. Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi manfaat," kata Anies.

"Lihat, tega enggak sama tetangga-tetangganya yang pada kebanjiran karena rumah Ibu menutupi kali?" tambahnya.

Kemudian Anies ditanya apakah benar-benar melakukan normalisasi dan merelokasi warga. Anies tidak menjawab tegas. Dia hanya mengatakan kasus tiap rumah bisa jadi berbeda.

"Eee... tiap rumah beda-beda, ada yang memang rumahnya mepet sekali lalu cuma mundur, lalu ada yang rumahnya mepet sekali dan enggak ada belakangnya dan mungkin harus pindah. Makanya nanti camat, wali kota akan lihat satu per satu," ujarnya.

Namun, normalisasi memang satu-satunya cara.

Baca juga: Warga Jatipadang Capek Rumahnya Digenangi Banjir, Minta Normalisasi

Perbaikan tanggul di Jatipadang, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Perbaikan tanggul di Jatipadang, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017).
Hal ini juga sudah disadari oleh warga di sana. Warga membenarkan lebar kali di sana tidak sesempit sekarang. Tidak ada rumah-rumah di bibir kali, sehingga lahan resapan masih banyak tersedia.

Kali Pulo sendiri merupakan kali penghubung yang hulunya ada di Waduk Setu Babakan. Anies sudah memerintahkan Dinas Sumber Daya Air untuk mengurangi debit air dari waduk, agar air yang masuk ke Kali Pulo tidak terlalu besar.

Harapannya bisa mengurangi potensi banjir di kawasan ini.

Tantangan normalisasi Kali Pulo

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, situasi di Jatipadang bisa jadi berbahaya. Rumah-rumah juga bisa tertimpa longsoran. Parahnya, rumah dibangun secara permanen.

Untuk melakukan normalisasi di sana juga tidak mudah. Akses jalan sangat kecil, sehingga alat berat sulit masuk.

Teguh belum mengetahui kapan normalisasi akan dilakukan. Sebelum normalisasi biasanya ada pembebasan lahan dengan menertibkan rumah-rumah yang mengambil area bukan haknya.

"Tapi kami belum bicara penertiban, karena Pak Gubernur belum ngomong soal penertiban," kata Teguh.

Baca juga: Anies Kembali Sambangi Jatipadang, Pantau Perbaikan Tanggul Jebol

Anies sebelumnya memang mengatakan ingin berdialog dengan warga terlebih dahulu. Sambil menunggu dialog, lurah hingga wali kota diminta meninjau ulang status lahan di sana. Kemudian, barulah ditentukan langkah-langkah mengembalikan fungsi kali itu.

"Kami siapkan langkah untuk memastikan sungai di sini tidak ada hambatan dan warga terbebas dari limpahan air sungai, bukan sekadar 1 atau 2 hari. Harapannya untuk jangka panjang aman," ujar Anies.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali meninjau tanggul di Jatipadang yang sempat jebol saat Jakarta dilanda hujan deras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com