Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Konsep Penataan Tanah Abang Setengah-Setengah

Kompas.com - 21/12/2017, 15:25 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menilai konsep penataan kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang ditawarkan Pemprov DKI bersifat setengah-setengah.

Menurut Nirwono, solusi menutup satu jalur jalan di depan Stasiun Tanah Abang merupakan konsep jangka pendek yang hanya fokus pada penataan pedagang kaki lima dan transportasi.

Dalam penataan itu, Pemprov DKI dinilai tidak melihat konsep penataan Tanah Abang secara keselurahan seperti dampak kemacetan, penyelesaikan kawasan kumuh di sekitar Tanah Abang, hingga integrasi antar sejumlah fasilitas penunjang lainnya.

"Ini seperti mengonsep setengah-setengah akhirnya nanti jadinya setengah-setengah. Ini yang harusnya ditinjau ulang. Kalau itu jadi pertimbangan maka apa yang dilakukan Pemprov DKI tidak akan menyelesaikan dasar pokok permasalahnnya mulai dari kemacatennya sampai kawasan kumuhnya. Lalu bagaiamana semua perencanaan terintegrasi. Jadi bukan hanya solusi parsial," kata Nirwono saat dihubungi, Kamis (21/12/2017).

Baca juga : PKL Tanah Abang Bebas Berjualan di Jalan, Anies Pastikan Trotoar Steril

Ia meminta Pemprov DKI Jakarta mengkaji ulang rencana penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Nirwono khawatir apa yang dilakukan Pemprov DKI menabrak aturan. Ia mempertanyakan apakah jalan yang akan ditutup di Tanah Abang akan di tutup secara permanen dan akan dijadikan lahan bagi pedagang kaki lima (PKL), atau jalan tersebut hanya akan ditutup sementara dan akan dikembalikan peruntukannya. Hal tersebut berhubungan dengan Undang-Undang Jalan dan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Nah itu mesti ditinjau ulang soal aturan hukumnya. Status jalan yang ditutup akan berubah menjadi pedestrian mall atau tetap sebagai jalan. Kalau dia tetap sebagai jalan maka dia enggak bisa ditutup secara permanen. Berarti nanti terkait UU Jalan dan Angkutan Lalu Lintas. Kalau itu mau diubah peruntukannya harus dijelaskan status jalannya," ujar Nirwono.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini memaparkan sejumlah solusi dalam penataan Tanah Abang. Satu ruas jalan di depan Stasiun Tanah Abang akan ditutup. Sebanyak 400 PKL diperbolehkan untuk berjualan di jalan itu.

Baca juga : Mulai Besok, Jalan di Depan Stasiun Tanah Abang Ditutup, PKL Bebas Berjualan

Satu jalur lagi juga akan ditutup dan hanya boleh dilintasi bus transjakarta. Rekayasa lalu lintas akan dilakukan dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com