Untuk mereka yang belum terdata, Sandiaga sedang memikirkan solusinya.
Ia berencana memasukkan mereka ke blok-blok kosong di Tanah Abang. Namun, ia ingin ada perbaikan terlebih dahulu di sejumlah blok yang sepi seperti Blok G.
Ia ingin Blok G ditambah fasilitasnya, agar punya keunikan sendiri. Selama menunggu tempat baru siap, ia meminta PKL tidak berjualan di trotoar.
Baca juga: Sandiaga Terbesit Ide Bikin Co-working Space di Blok G Tanah Abang
"Kami sudah sepakat kemarin begitu ditata dan bandel ya kami tegas. Kami juga sudah sampaikan tidak boleh ada pungutan. Kalau ada pengutan, baik itu tenda atau kebersihan, kami akan tindak tegas," kata Sandiaga.
Tanah Abang explorer
Siang itu, Sandiaga dan Lulung juga berkeliling dengan transjakartayang rutenya mengelilingi kawasan Tanah Abang. Sandiaga puas karena penumpang bus tersebut semakin banyak setiap harinya.
"Ada good point-nya, pengguna transjakarta explorer ini, walau belum jadi representasi ya, sudah tembus 10.000. Berarti integrasinya kan terjamin, kami salah satu tujuannya kan mengintegrasi," ujar Sandiaga.
Meski demikian, ia belum bisa menilai secara keseluruhan hasil evaluasi penataan Tanah Abang. Menurutnya, terlalu dini menilai hal itu. Kebijakan ini dibuat berdasarkan data yang dimiliki Pemprov DKI dan butuh data pula untuk melihat hasilnya.
Baca juga: Sandi: Good Point-nya, Pengguna Transjakarta Explorer di Tanah Abang Tembus 10.000
Evaluasi dan perbaikan terus akan dilakukan.
Tim dari Jakarta Smart City akan turun ke lapangan untuk memantau mobilitas warga di sana. Sandiaga menegaskan, tujuan utama Pemprov DKI adalah membantu pengusaha kecil. Ia ingin memperkecil ketimpangan antara pengusaha kecil dan besar.
Baca juga: Sandiaga Kunjungi Tanah Abang Ditemani Lulung
"Jangan terlalu yang ini bersorak sorai terlalu euforia bahwa ini sukses. Juga yang kemarin belum merasa pas, jangan terlalu merasa ini kegagalan," kata Sandiaga.