Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba di Depok

Kompas.com - 27/12/2017, 16:43 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menembak mati seorang bandar sekaligus pengedar narkoba asal Kabupaten Bekasi berinisial MA alias D di Depok, Jawa Barat, Rabu (20/12/2017).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyampaikan, MA alias D diringkus jajaran Polres Metro Bekasi saat hendak bertransaksi narkoba di dekat RS Hermina Depok.

"Jadi Polres Metro Bekasi mendapatkan MA alias D yang merupakan DPO BNN dan Polda Metro. Setelah dapat laporan dari warga, Polres Metro Bekasi mendapati MA alias D dan satu tersangka lainnya, Ade hendak bertransaksi narkoba di dekat rumah sakit di Depok," kata Argo, di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (27/12/2017).

Baca juga : Polisi Bakal Bongkar Jaringan Pemasok Narkoba ke Geng Motor

Dari penangkapan tersebut, polisi mendapatkan barang bukti berupa 2,5 kilogram sabu efedrim dan 100 gram MDA atau sabu cair yang sudah dikristalkan.

Setelah penangkapan itu, lanjut Argo, Polres Metro Bekasi langsung membawa dua tersangka itu ke Mapolres Metro Bekasi.

Ketika ditanya, MA alias D mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari Malaysia yang diedarkan di Indonesia melalui jaringan lembaga permasyarakatan di Jawa Barat.

MA alias D yang dianggap sebagai bandar kelas kakap itu kemudian dipaksa menunjukkan lokasi produksi narkoba yang dijualnya.

Baca juga : Polisi: Jangan Coba-coba Akhir Tahun Ini Digunakan untuk Pesta Narkoba

Saat dibawa untuk menunjukkan lokasi gudang tersebut, kata dia, MA mencoba merebut senjata petugas sehingga dia ditembak empat kali di bagian punggung.

"Kita kembangkan dan ternyata bahwa jaringan ini mempunyai gudang. Saat tersangka kita bawa untuk menunjukkan gudang di daerah Cimanggis, tersangka sempat menginjak kaki petugas dan merebut senjatanya. Anggota kemudian menembak MA alias D sebanyak empat kali di bagian punggung," ujar Argo.

MA alias D pun tewas saat di dalam perjalanan menuju RS Polri Kramatjati. Jenazahnya hingga kini masih berada di rumah sakit tersebut.

Kompas TV Setelah dilakukan tes urine, seorang pilot maskapai penerbangan Citilink menunjukkan hasil positif mengonsumsi narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com