Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Bandar Narkoba yang Pukul Polisi di Penjaringan

Kompas.com - 07/01/2018, 16:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Brigadir Rizal, anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat dipukul kepala bagian belakangnya oleh bandar narkoba bernama Ahmad Sopian.

Rizal dipukul setelah aksi penyamarannya diendus oleh Ahmad. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pada 5 Januari 2018 Rizal sedang melakukan pengintaian dengan melakukan teknik undercover buy guna memancing penjual narkoba. Lokasi transaksi berada di pinggir rel kereta api Kampung Janis, Penjaringan.

(Baca: Seorang Polisi Ditemukan Tergeletak Saat Akan Tangkap Bandar Narkoba)

"Memang kelemahan teknik (undercover buy) ini terkadang polisi yang menyamar itu sendirian, ada jarak dengan rekan-rekan yang lain," ujar Hengki di RS Polri Kramatjati, Minggu (7/1/2018).

Hengki menceritakan, mulanya Rizal dan Ahmad sepakat untuk bertransaksi narkoba di pinggir rel. Namun, tiba-tiba saja Ahmad mengubah rencananya itu.

Dia meminta Rizal masuk ke dalam rumahnya. Rupanya, Ahmad menyadari bahwa Rizal adalah anggota polisi yang sedang menyamar.

"Saat terjadi transaksi ternyata informasi ini bocor sehingga mendapat perlawanan dari pelaku," ucap Hengki.

Begitu Rizal masuk ke dalam rumah, Ahmad langsung menghantam kepala bagian belakangnya dengan menggunakan kayu. Dengan sekali hantaman Rizal pun roboh.

Namun, Ahmad terus memukulnya dengan kayu sambil mencaci maki. Rupanya, Ahmad yang pernah mendekam di penjara mempunyai dendam tersendiri dengan anggota polisi.

Usai melumpuhkan Rizal, Ahmad bersama isitrinya Siti Aisyah langsung melarikan diri.

"Saat kita introgasi (Ahmad) mengakui memukul dua kali ke arah kepala dan saat jatuh masih dipukul lagi yang mengakibatkan anggota kami mengalami retak di tengkorak dan pendarah di atas selaput otak dan sampai sekarang masih dirawat di ICU," kata Hengky.

Polisi pun langsung bergerak cepat untuk menangkap Ahmad dan istrinya. Akhirnya tak sampai 24 jam Ahmad dan Siti ditangkap di kawasan Tangerang.

Usai ditangkap, rupanya Ahmad tak juga jera. Saat dibawa polisi ke rumahnya, Ahmad kembali melawan petugas.

Dia mencoba menusuk anggota dengan pisau dapur. Akhirnya, Ahmad ditembak di bagian dadanya hingga menyebabkan tewas.

"Memang dasarnya yang bersangkutan ini selalu melawan petugas dan terkenal. Dia melawan lagi padahal di luar ada anggota, melawan sehingga kita beri tindakan tegas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com