Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Apakah Ada Unsur Pidana Dalam Ambrolnya Mezanine BEI

Kompas.com - 15/01/2018, 21:17 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian tengah mencari penyebab robohnya mezanin Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Tim Pusat Laboratorium Forensik Polri pun diterjunkan untuk menganalisis bangunan itu.

"Saya belum bisa memberi keterangan yang pasti karena besok Puslabfor masih akan menguji lagi penelitian terkait dengan kemungkinan penyebabnya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).

Setyo enggan berandai-andai mengenai adanya kelalaian sehingga menyebabkan mezanin di gedung tersebut roboh. Menurut Setyo hal tersebut perlu dibuktikan dari hasil uji Labfor.

"Nanti kami lihat, kami belum bisa memastikan seperti itu (adanya unsur kelalaian). Terlalu sumir kalau mengatakan itu," ucap dia.

Baca juga : Mezanin BEI Roboh, Sandiaga Ingin Gedung-gedung di DKI Diaudit

Setyo mengatakan, jika terbukti ada kelalaian, pihak-pihak yang bertanggungjawab bisa dikenakan sanksi pidana. Saat ini penyidik masih melakukan penyelidikan.

"Kami masih melakukan penyelidikan. Itu kan mengumpulkan semua bahan keterangan. Setelah itu kami cek apa memenuhi unsur pidana, kalau memenuhi ya kami masukkan ke dalam kasus pidana," kata Setyo.

Mezanin di Tower II Gedung BEI roboh pada Senin sekitar pukul 12.00 WIB. Akibat robohnya bangunan tersebut 77 orang mengalami luka-luka.

Kompas TV Petugas Pemadam Kebakaran Jakarta mencoba memindahkan material lantai mezanin yang ambrol di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com