Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Rumah DP 0 Rupiah, Pengembang Minta Kompensasi KLB Dihapus

Kompas.com - 18/01/2018, 17:34 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang yang tergabung dalam Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meringankan atau menghapus kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) untuk membangun gedung yang KLB-nya melebihi batas yang telah ditetapkan.

Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman mengatakan, permintaan itu merupakan bentuk keringanan atau insentif bagi pengembang yang membangun rumah dengan down payment (DP) 0 rupiah yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.

Ada 21 pengembang REI DKI Jakarta telah menandatangani komitmen untuk mendukung program rumah dengan DP 0 rupiah itu.

Baca juga : Ini Penampakan Rumah Vertikal DP 0 Rupiah Besutan Anies-Sandi

"Tadi minta keringanan untuk misalnya biaya pelampauan KLB yang tadi diringankan atau bahkan dihapus," ujar Amran di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (18/1/2018).

Selain itu, pengembang juga meminta Pemprov DKI Jakarta mempermudah proses perizinan untuk melakukan pembangunan di DKI.

Amran menyampaikan, proses perizinan di Jakarta selama ini terlalu panjang dan memakan waktu.

Baca juga : Katanya Program DP 0 Sudah Mulai, Mana Brosurnya?

"Bantu perizinannya cepetin, itu dipersingkat. Sekarang ini kan banyak sekali urutannya itu dan lama. Jumlahnya (tahapan perizinan) dikurangi dan dipersingkat waktunya," kata dia.

Menurut Amran, program pembangunan rumah dengan DP 0 rupiah bukanlah proyek untuk mencari keuntungan. Pembangunan rumah tersebut, kata dia, merupakan kewajiban moral yang harus dilakukan pengembang REI.

Oleh karena itu, pengembang REI meminta keringanan dari Pemprov DKI untuk membangun mewujudkan kebutuhan rumah murah di Ibu Kota.

"Pasti ini bukan proyek cari untung bahasa sederhananya. Kalau kami terus melaksanakan proyek, enggak ada untungnya, mati dong. Artinya, tolong dibantu dengan insentif di tempat lain," ucap Amran.

Baca juga : Sandiaga: Awal-awal Banyak yang Sangsi, Sekarang Kami Pede Bangun Rumah DP 0

Sandiaga sebelumnya berencana memberikan insentif bagi pengembang yang membangun rumah dengan DP 0 rupiah.

Dia menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam pengukuhan pengurus DPD REI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis pagi.

Sandiaga bercerita, pendiri REI sekaligus pengusaha properti, Ciputra, menyampaikan kepadanya bahwa perlu ada insentif yang diberikan kepada para pengembang yang bersedia membangun rumah dengan DP 0 rupiah.

"Tadi Pak Ci sampaikan perlu insentif. Kami akan pikirkan, Pak, insentifnya seperti apa, mungkin KLB, mungkin juga kemudahan perizinan," ujar Sandiaga.

Adapun Gubernur Anies telah meresmikan groundbreaking rumah dengan DP 0 rupiah di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pada pagi tadi. Ini merupakan pembangunan pertama yang dilakukan.

Kompas TV Penuhi janji kampanye, gubernur DKI Jakarta meluncurkan program pengadaan rumah hunian dengan DP 0 rupiah di Pondok Kelapa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com