Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Sepeda Motor Masih Melintas di Luar Jalur Kuning

Kompas.com - 18/01/2018, 22:29 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum semua pengendara sepeda motor melintas di jalur khusus yang disediakan di Jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat.

Setidaknya, demikian hasil pengamatan Kompas.com pada Kamis (18/1/2018) sore ini. Tampak masih banyak pengendara roda dua yang menggunakan jalur tengah dan kanan.

Padahal, marka kuning penanda jalur khusus sepeda motor terlihat jelas di sebelah kiri ruas jalan tersebut.

Begitu pula di Jalan Medan Merdeka Barat. Meski tidak sebanyak di Jalan MH Thamrin, ada juga pengendara roda dua yang masih menggunakan jalur sebelah kanan.

Baca juga : Dishub Lakukan Sosialisasi Sepeda Motor Gunakan Lajur Kiri di Thamrin

Sutiyo, petugas kepolisian yang berjaga di pos polisi kawasan Monumen Nasional (Monas), mengatakan bahwa belum ada penilangan yang dilakukan oleh petugas kepolisian bagi pengendara yang menggunakan jalur di luar jalur khusus.

Ini karena para petugas belum mendapat instruksi langsung dari pimpinannya untuk melakukan penindakan.

"Belum ada penindakan karena belum ada instruksi dari atasan. Bergantung pada instruksi pimpinan. Yang penting ada perintah kami laksanakan," ujar Sutiyo.

Jalur khusus sepeda motor di Jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat dibuat sebagai tindak lanjut putusan Mahkamah Agung yang mencabut larangan sepeda motor melintas.

Pemprov DKI sebelumnya juga telah mencabut rambu larangan sepeda motor melintas di dua kawasan itu.

Baca juga : Pengendara Akan Ditilang jika Tak Masuk Jalur Khusus Motor di Thamrin

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, sejak Kamis (18/1/2018) ini, aturan yang mewajibkan pengendara sepeda motor melintas di jalur khusus itu telah diberlakukan.

Bagi pengendara yang tidak mematuhi aturan itu, kata dia, akan ditilang. "Sesuai dengan sanksi akan ditilang oleh polisi," ujar Sigit kepada Kompas.com, Kamis siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com