JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan orang memenuhi kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2018). Warga, sejak pukul 02.00 WIB, sudah berdatangan untuk antre membuat paspor di pelayanan paspor simpatik dalam acara Festival Keimigrasian Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
Saking banyaknya yang mengurus paspor itu, warga pun berdesak-desakan. Banyak dari mereka ternyata tidak kebagian karena kuota yang disediakan telah habis.
Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara warga dan petugas keamanan pelayanan paspor yang dibantu aparat. Warga berebut mendapatkan formulir yang dibagikan petugas pelayanan paspor.
Pembagian formulir terlihat tidak dilakukan dengan benar karena warga tidak mengantre dengan tertib.
"Sampaikan kuotanya sudah habis, sudah cukup," teriak seorang petugas polisi di lokasi, Minggu pagi.
"Pak jangan ditarik Pak, jangan ditarik," kata salah seorang warga dari antrean kerumunan tersebut.
(Baca juga : Berburu Paspor Kilat di Monas, Warga Berdatangan dari Jam 2 Pagi)
Bowie, salah satu warga yang mengantre, mengaku datang ke Monas setelah mengetahui informasi itu dari media sosial Dirjen Imigrasi.
"Saya tanya di Twitter sama FB, terus disuruh ke sini. Sebelumnya sudah pernah coba lewat online tapi penuh terus," kata Bowie.
Menurut Bowie, belum sampai dua jam setelah tiba pukul 08.00 WIB tadi, dia sudah tidak kebagian kuota. Dia juga tak mendapat informasi bahwa pelayanan paspor simpatik di acara ini ternyata dibatasi dengan kuota.
"Katanya tutupnya jam 15.00 WIB tapi baru jam segini sudah habis," ujarnya.
Dia mengaku kecewa dengan pengaturan antrean mengurus paspor di lokasi tersebut.
(Baca juga : Sandiaga: Fenomena Milenial, Nabung untuk Traveling)
Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengatakan, pihaknya hanya menyediakan 1.600 kuota dalam pelayanan paspor simpatik di acara ini.
"Namun, kami laporkan Bapak Menteri, antusiasme masyarakat Jakarta cukup banyak, mereka sudah sejak jam 05.00 WIB antri dan infonya sudah sekitar 2.000 (orang)," ujar Ronny dalam sambutan di hadapan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Acara ini turut dihadiri Yasonna dan jajaran pejabatnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dan 12 perwakilan negara sahabat.
Pelayanan paspor hari ini, lanjut Ronny, dilayani oleh pegawai dari kantor imigrasi se-Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Pelayanan simpatik ini juga dalam rangka mencukupi kebutuhan pelayanan paspor di luar hari kerja bagi masyarakat, yang tidak bisa mengajukan permohonan. Pelayanan akan ditutup pukul 15.00 WIB.
"Ini kesempatannya. Maka kami akan mencari solusi apabila kuotanya tidak menampung kebutuhan masyarakat, kami akan mencari solusi bersama Direktur Lalu Lintas Keimigrasian," ujar dia.