Kendala di pemerintah pusat
Lurah Srengseng Sawah Tubagus Masruri yang sudah menjabat selama lima tahun menilai, perbaikan jembatan itu tidak kunjung terwujud bukan karena Pemprov DKI Jakarta maupun Pemkot Depok hanya sekadar janji manis.
Baca juga : Jembatan Gantung di Jagakarsa Akan Dibuat di Titik Baru
Menurut Masruri, setelah jembatan itu jadi perhatian pada 2012, pembangunannya diambil alih oleh pemerintah pusat.
"Ini kan di perbatasan dan melintasi Sungai Ciliwung, ya waktu itu kewenangan ada di BBWSCC, dia yang menganggarkan pembangunan jembatan," kata Masruri.
BBWSCC atau Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane adalah badan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Badan ini mengurusi pelebaran dan perawatan Sungai Ciliwung, Cisadane, dan anak-anaknya.
Kata Masruri, saat itu, entah bagaiamana BBWSCC menghadapi masalah internal yang membuat dana yang dianggarkan tak jadi digunakan untuk membangun jembatan.
Hingga BBWSCC menganggarkan dana kedua kalinya untuk pembebasan lahan warga sebagai akses jembatan pada 2015, pembangunan tak kunjung terwujud.
"Sudah sempat waktu itu mengumpulkan berkas lahan warga yang mau jadi akses jembatan, tapi ada masalah di BBWSCC, setelah itu tidak tahu lagi," kata Masruri.
Baca juga : Anak SD di Jagakarsa Lintasi Jembatan Gantung Reyot untuk ke Sekolah
Masruri, bersama warga dan anak-anak SDN 15 Srengseng Sawah pun berharap, perhatian Anies kali ini tak hanya berakhir di daftar tokoh yang pernah mengunjungi jembatan gantun reyot itu. Warga berharap rencana pembangunan jembatan yang lebih bagus akan terwujud kali ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.