Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Perbaikan Jembatan Jagakarsa, dari Zaman Jokowi hingga Anies...

Kompas.com - 23/01/2018, 09:40 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kendala di pemerintah pusat

Lurah Srengseng Sawah Tubagus Masruri yang sudah menjabat selama lima tahun menilai, perbaikan jembatan itu tidak kunjung terwujud bukan karena Pemprov DKI Jakarta maupun Pemkot Depok hanya sekadar janji manis.

Baca juga : Jembatan Gantung di Jagakarsa Akan Dibuat di Titik Baru

Menurut Masruri, setelah jembatan itu jadi perhatian pada 2012, pembangunannya diambil alih oleh pemerintah pusat.

"Ini kan di perbatasan dan melintasi Sungai Ciliwung, ya waktu itu kewenangan ada di BBWSCC, dia yang menganggarkan pembangunan jembatan," kata Masruri.

BBWSCC atau Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane adalah badan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Badan ini mengurusi pelebaran dan perawatan Sungai Ciliwung, Cisadane, dan anak-anaknya.


Kata Masruri, saat itu, entah bagaiamana BBWSCC menghadapi masalah internal yang membuat dana yang dianggarkan tak jadi digunakan untuk membangun jembatan.

Hingga BBWSCC menganggarkan dana kedua kalinya untuk pembebasan lahan warga sebagai akses jembatan pada 2015, pembangunan tak kunjung terwujud.

"Sudah sempat waktu itu mengumpulkan berkas lahan warga yang mau jadi akses jembatan, tapi ada masalah di BBWSCC, setelah itu tidak tahu lagi," kata Masruri.

Baca juga : Anak SD di Jagakarsa Lintasi Jembatan Gantung Reyot untuk ke Sekolah

Masruri, bersama warga dan anak-anak SDN 15 Srengseng Sawah pun berharap, perhatian Anies kali ini tak hanya berakhir di daftar tokoh yang pernah mengunjungi jembatan gantun reyot itu. Warga berharap rencana pembangunan jembatan yang lebih bagus akan terwujud kali ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com