Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Kali Besar Kota Tua yang Tengah Bersolek....

Kompas.com - 23/01/2018, 13:54 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

Hingga kini, revitalisasi terus dilanjutkan, setidaknya di area fase 1 di Jalan Kali Besar Barat dan Timur. Pasak kayu yang merupakan benda cagar budaya di Kali Besar itu tidak dibeton.

Baca juga : Ada Benda Cagar Budaya, Desain Revitalisasi Kali Besar Dikaji Ulang

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (22/1/2018), aliran Kali Besar ditutupi dinding seng setinggi 2 meter. Warga dapat memasuki proyek revitalisasi Kali Besar dengan dua cara.

Pertama, masuk dari pintu gerbang proyek di Jalan Kali Besar Barat. Kedua, berjalan kaki dari sisi selatan masuk ke pintu kecil yang dikhususkan bagi pejalan kaki.

Mata Anda akan dimanjakan dengan bangunan cagar budaya Kota Tua ketika memasuki proyek revitalisasi Kali Besar. Trotoar di kawasan tersebut menggunakan paving block.

Di bagian tengah, terdapat jembatan dengan lebar lebih kurang 10 meter yang menghubungkan sisi timur dan barat. Terdapat instalasi patung di kedua sisinya.

Hal menarik lainnya, desain baru Kali Besar ini ramah bagi penyandang disabilitas. Terlihat guiding block di sana dan akses untuk kursi roda ke atas jembatan.

Di sisi kali, terdapat anjungan yang bisa digunakan warga untuk menikmati pemandangan Kota Tua.

Ada pula taman apung yang nantinya menjadi tempat bagi warga menikmati Kali Besar yang sudah dijernihkan sembari memandang lanskap gedung-gedung tua di sekelilingnya.

Baca juga : Demi Nilai Sejarah Balok Kayu Kali Besar

Pengerjaan proyek revitalisasi ini terus dilakukan, terutama di area fase 1 antara ruas Kali Besar-Jalan Bank-Jalan Kopi yang sudah mencapai tahap 90 persen.

Pengerjaan proyek revitalisasi Kota Tua di Kali Besar. Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw Pengerjaan proyek revitalisasi Kota Tua di Kali Besar.
Fase 2 nantinya meliputi ruas Kali Besar-Jalan Kopi-Jembatan Kota Intan. Untuk fase 2, sampai saat ini masih dilakukan pengerjaan sembari menunggu rekomendasi tim sidang pemugaran dan Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov DKI (TSP-TACB).

Proyek ini dikerjakan PT Sampoerna Land dengan anggaran sekitar Rp 260 miliar. Proyek ini merupakan kompensasi karena perusahaan tersebut membangun apartemen di Jakarta Pusat dengan koefisien lantai bangunan (KLB) melebihi batas yang ditentukan.

Diharapkan, proses pembangunan ini dapat selesai sebelum pelaksanaan Asean Games 2018, Agustus mendatang.

Kompas TV Lokasi wisata masih menjadi pilihan warga Jakarta menikmati pergantian tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com