Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Kali Besar Kota Tua yang Tengah Bersolek....

Kompas.com - 23/01/2018, 13:54 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kota Tua menjadi salah satu kawasan yang diutamakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dapat menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.

Pada 2016, atau saat Pemprov DKI dipimpin Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, revitalisasi Kota Tua mulai direncanakan. Hingga pada 2017, pengerjaan proyek tersebut dimulai.

Revitalisasi Kota Tua mencakup penataan kembali kawasan Kali Besar. Pemprov DKI Jakarta menata Kali Besar menjadi semenarik mungkin.

Penataan Kali Besar ini terinspirasi dari penataan Sungai Cheonggyecheon di Korea Selatan.

Dengan penataan yang semenarik mungkin, kawasan Kali Besar diharapkan jadi tujuan wisatawan ke Kota Tua selain Museum Fatahillah.

Baca juga : Melihat Revitalisasi Kali Besar yang Terinspirasi Sungai Cheonggyecheon

Selain pembangunan fisik, revitalisasi Kali Besar mencakup pembersihan air Kali Krukut yang melintasi wilayah itu.

Sebuah sistem filterisasi air dibangun di kawasan Pasar Asemka yang berdekatan dengan kali tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (22/1/2018), pembangunan sistem filterisasi di bekas lahan Mushala At Taubah di Pasar Pagi Asemka itu terus dikerjakan.

Mesin filterisasi dari Belanda yang datang sejak Februari 2017 pun terus disiapkan untuk dioperasikan.

Penemuan benda cagar budaya

Dalam proses pembangunannya, pada Februari 2017, tim pembangunan revitalisasi Kali Besar menemukan kayu-kayu besar yang tertancap di dasar kali.

Tim ahli cagar budaya kemudian menyimpulkan bahwa kayu-kayu tersebut merupakan bagian dari sistem perairan zaman Batavia abad-18.

Penemuan ini membuat pengerjaan revitalisasi terhenti sementara. Saat itu, para arkeolog mendorong agar pembangunan tersebut tidak merusak benda cagar budaya.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah DKI Jakarta Gamal Sinurat pernah mengatakan, benda cagar budaya di bawah Kali Besar, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, akan tetap dilestarikan. Karena itu, Gamal menyebut desain revitalisasi Kali Besar akan dikaji ulang.

"Benda-benda cagar budayanya itu dipertahankan keberadaannya. Artinya, rencana desain yang lama harus kami cek lagi apakah bisa dilakukan untuk yang (revitalisasi) berikutnya, apakah bisa dilakukan dengan adanya benda-benda cagar budaya," kata Gamal di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Kali Besar Kota Tua berubah menjadi lebih indah setelah program revitalisasi. Kondisi Kali Besar Senin (22/1/2018).Kompas.com/Setyo Adi Kali Besar Kota Tua berubah menjadi lebih indah setelah program revitalisasi. Kondisi Kali Besar Senin (22/1/2018).
Hingga kini, revitalisasi terus dilanjutkan, setidaknya di area fase 1 di Jalan Kali Besar Barat dan Timur. Pasak kayu yang merupakan benda cagar budaya di Kali Besar itu tidak dibeton.

Baca juga : Ada Benda Cagar Budaya, Desain Revitalisasi Kali Besar Dikaji Ulang

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (22/1/2018), aliran Kali Besar ditutupi dinding seng setinggi 2 meter. Warga dapat memasuki proyek revitalisasi Kali Besar dengan dua cara.

Pertama, masuk dari pintu gerbang proyek di Jalan Kali Besar Barat. Kedua, berjalan kaki dari sisi selatan masuk ke pintu kecil yang dikhususkan bagi pejalan kaki.

Mata Anda akan dimanjakan dengan bangunan cagar budaya Kota Tua ketika memasuki proyek revitalisasi Kali Besar. Trotoar di kawasan tersebut menggunakan paving block.

Di bagian tengah, terdapat jembatan dengan lebar lebih kurang 10 meter yang menghubungkan sisi timur dan barat. Terdapat instalasi patung di kedua sisinya.

Hal menarik lainnya, desain baru Kali Besar ini ramah bagi penyandang disabilitas. Terlihat guiding block di sana dan akses untuk kursi roda ke atas jembatan.

Di sisi kali, terdapat anjungan yang bisa digunakan warga untuk menikmati pemandangan Kota Tua.

Ada pula taman apung yang nantinya menjadi tempat bagi warga menikmati Kali Besar yang sudah dijernihkan sembari memandang lanskap gedung-gedung tua di sekelilingnya.

Baca juga : Demi Nilai Sejarah Balok Kayu Kali Besar

Pengerjaan proyek revitalisasi ini terus dilakukan, terutama di area fase 1 antara ruas Kali Besar-Jalan Bank-Jalan Kopi yang sudah mencapai tahap 90 persen.

Pengerjaan proyek revitalisasi Kota Tua di Kali Besar. Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw Pengerjaan proyek revitalisasi Kota Tua di Kali Besar.
Fase 2 nantinya meliputi ruas Kali Besar-Jalan Kopi-Jembatan Kota Intan. Untuk fase 2, sampai saat ini masih dilakukan pengerjaan sembari menunggu rekomendasi tim sidang pemugaran dan Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov DKI (TSP-TACB).

Proyek ini dikerjakan PT Sampoerna Land dengan anggaran sekitar Rp 260 miliar. Proyek ini merupakan kompensasi karena perusahaan tersebut membangun apartemen di Jakarta Pusat dengan koefisien lantai bangunan (KLB) melebihi batas yang ditentukan.

Diharapkan, proses pembangunan ini dapat selesai sebelum pelaksanaan Asean Games 2018, Agustus mendatang.

Kompas TV Lokasi wisata masih menjadi pilihan warga Jakarta menikmati pergantian tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com