Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sandiaga Heran Pulau Tidung Krisis Ikan Segar...

Kompas.com - 30/01/2018, 06:52 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Pulau Bidadari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Senin (29/1/2018). Di sana, Sandi menggelar rapat bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Dalam rapat tersebut, Lurah Pulau Tidung Cecep Suryadi melaporkan kelurahannya tengah mengalami krisis ikan segar. Menurutnya, krisis ikan segar itu terjadi di Pulau Tidung Besar.

"Sekarang ini di Pulau Tidung lagi krisis ikan segar, Pak," ujar Cecep.

Sandi yang mendengar laporan tersebut langsung merasa heran. Dia tak menyangka krisis ikan segar terjadi di daerah kepulauan.

Cecep menyampaikan, warga Pulau Tidung Besar kebanyakan bekerja sebagai nelayan pancing. Mereka tidak menjaring ikan di laut.

Baca juga: Sandi Heran Saat Lurah Sebut Pulau Tidung Krisis Ikan Segar

Kondisi angin saat ini, kata Cecep, menyulitkan para nelayan itu untuk memancing ikan segar.

"Warga Pulau Tidur Besar itu mayoritas nelayannya nelayan pancing. Sekarang lagi musim angin barat daya sehingga nelayannya memang kesulitan," kata Cecep.

Cuaca ekstrem dan banyaknya wisatawan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno seusai berenang di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Senin (29/1/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno seusai berenang di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Senin (29/1/2018).
Seusai rapat, Sandi menjelaskan, cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab krisis ikan segar di Pulau Tidung Besar. Cuaca ekstrem tersebut menyulitkan para nelayan mencari ikan.

Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah menyampaikan, krisis ikan segar tersebut juga terjadi karena banyaknya wisatawan yang mengonsumsi ikan, sedangkan ikan yang dihasilkan tidak sebanyak yang dibutuhkan.

Baca juga: Pulau Tidung Krisis Ikan Segar, Sandiaga Perbanyak Budidaya Ikan

Ia mencontohkan, pada 29-31 Desember 2017, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung mencapai 35.000 orang.

"Kan, sebetulnya karena di sana daerah wisata. Jadi, habisnya bukan berarti tidak bisa dapat makan ikan. Jadi, ketika wisatawan datang ke sana, memang jadi kurang," kata Irmansyah.

Perbanyak budidaya ikan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Senin (29/1/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Senin (29/1/2018).
Untuk mengatasi krisis ikan segar di Pulau Tidung besar, Sandi menyebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperbanyak program budidaya ikan di Kepulauan Seribu.

Sandiaga meminta Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta memberikan banyak keramba jaring apung sebagai tempat budidaya ikan tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com