Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Monas Sabar Menanti Gerhana Bulan Terlihat dari Balik Awan

Kompas.com - 31/01/2018, 21:55 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung kawasan Monumen Nasional (Monas) bersorak saat melihat penampakan gerhana bulan, Rabu (31/1/2018).

Adapun sebelumnya, gerhana bulan tersebut ditutupi awan sehingga para pengunjung sulit untuk melihat dengan jelas.

Belum lagi ditambah banyak dari pengunjung yang tidak menggunakan alat bantu seperti teleskop. Namun, mereka tetap sabar menanti gerhana bulan terlihat dari balik awan. 

"Hore, bulannya kelihatan," ujar salah satu pengunjung sambil bersorak.

Pantauan Kompas.com pukul 20.45, masyarakat masih terlihat ramai berada di sisi Barat Monas. Bersama sejumlah keluarga, dan teman, para pengunjung terlihat duduk-duduk di kawasan tersebut.

Baca juga : Susuri Gang Sempit, Sandiaga Shalat Gerhana di Masjid Al Mubarak

 

Ada juga pengunjung yang sengaja membawa teleskop untuk memfasilitasi pengunjung lain melihat fenomena tersebut. Salah satunya dari DPP Lembaga Dakwah Islam (LDI) Indonesia.

Anggota LDI Indonesia Ari mengatakan sengaja membawa teleskop tersebut agar para pengunjung bisa melihat lebih jelas fenomena alam tersebut.

Ari mengatakan, pengunjung khususnya anak-anak sangat antusias melihat fenomena itu menggunakan teleskop.

"Dari Isya kami buka dan antre banyak banget. Kami ingin memperlihatkan bahwa inilah kebesaran Allah. Tapi kami harus mengedukasi pengunjung supaya tidak terlalu menggeser-geser teleskopnya," ujar Ari.

Baca juga : Pengunjung Kota Tua Bersorak Melihat Gerhana Bulan Kembali Muncul

Selain di Monas, masyarakat bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan di Planetarium Taman Ismail Marzuki, TMII, dan Ancol.

Durasi total untuk bisa melihat gerhana bulan total di akhir Januari 2018 selama lebih kurang 1 jam 16 menit. Secara detail waktunya, pada pukul 18.48, proses gerhana bulan sebagian sudah terlihat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com