Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dilarang, Pengendara Motor Ngotot Melintas di Jalan Jatibaru

Kompas.com - 03/02/2018, 17:33 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu (3/2/2018) sore, angkot Tanah Abang mulai melintasi Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Diizinkannya angkot melintas di kawasan tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Dishub DKI Jakarta dan sopir angkot Tanah Abang. Keputusan lainnya, kendaraan pribadi tidak diizinkan melintasi kawasan itu.

Namun dari pantauan Kompas.com pukul 15.15 Wib, tampak kendaraan bermotor dengan leluasa melintasi Jalan Jatibaru Raya.

Bahkan ada mobil minibus berwarna hitam yang juga melintas di kawasan tersebut. Padahal tepat di persimpangan Jalan Jatibaru Raya, ada sekitar enam hingga tujuh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang berjaga.

Salah satu petugas Dishub DKI yang enggan disebutkan namanya mengatakan, para petugas sudah berusaha menghalangi pemotor dan mobil tersebut melintas ke Jalan Jatibaru. Namun, masih saja ada yang bandel dan memaksa untuk masuk.

Akhirnya petugas memberlakukan buka tutup jalan menggunakan pembatas jalan. Saat angkot hendak masuk, petugas membuka pembatas tersebut. Pembatas jalan akan kembali ditutup ketika ada kendaran pribadi yang hendak masuk.

"Mereka pikir setelah angkot boleh masuk ke Jalan Jatibaru, motor juga boleh melintas. Kami akhirnya lakukan buka tutup untuk membatasi pengendara," ujar petugas tersebut.

Meski langkah tersebut telah dilakukan, ada saja pengendara sepeda motor yang memaksa untuk melintasi Jalan Jatibaru.

Seperti pengendara sepeda motor supra x 125 bernopol B-6003-BHT yang sempat berdebat dengan petugas Dishub DKI. Pengendara yang sudah lanjut usia itu sebelumnya telah masuk ke Jalan Jatibaru Raya dari depan Stasiun Tanah Abang menuju Blok G. Namun, saat keluar menuju Blok G, petugas menghalanginya dan meminta untuk berbalik.

"Balik-balik Pak, biar rata (sama) semuanya. Bapak capek saya juga capek dari subuh," ujar seorang petugas.

Bukannya berbalik arah, pengendara ini terus memaksa untuk keluar melintasi jalan tersebut. Namun, petugas tetap menahannya. "Saya tahu ini enggak boleh, tapi saya cuma mau keluar ke situ," ujar pengendara itu.

"Bapak ngerti enggak boleh tapi bapak masih maksa juga," ujar petugas.

Merasa kesal tak diperbolehkan melintas, pengendara itu meninggalkan motornya di tengah jalan dan langsung pergi. Petugas sempat terheran-heran dengan kelakukan si pengendara motor. Petugas kemudian memarkirkan motor tersebut di ruas jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com