Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Dikunjungi Anies, Rumah Beratapkan Langit Milik Sudaryati Akan Dibedah

Kompas.com - 08/02/2018, 11:17 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Rumah Sudaryati (65) di RT 015 RW 007, Jalan Tanjung Lengkong, Bidara Cina, Jakarta Timur, akan dibedah Pemerintah Kota Jakarta Timur.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah mengunjungi rumah Sudaryati saat meninjau banjir di Bidara Cina, beberapa waktu lalu.

"Saat (Anies) datang ke Bidara Cina kemarin, saya minta Bapak (Anies) melihat kondisi rumah saya. Setelah dia lihat, dia kaget, kok, bisa kondisinya seperti ini," kata Sudaryati kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2018).

Sudaryati menceritakan, rumahnya sudah rusak sejak Desember 2017. Atap rumahnya hancur setelah tertiup angin kencang jelang pergantian tahun.

Kondisi rumahnya semakin parah saat terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.

Baca juga: Kisah Sudaryati yang Dipanggil Ibuku oleh Gubernur Anies...

Kondisi Rumah Ibu ku Sudaryati di Bidara Cina, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2018)Stanly Ravel Kondisi Rumah Ibu ku Sudaryati di Bidara Cina, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2018)
Sejak awal tahun, ruang tamu dan dua kamar di rumahnya beratapkan langit.

"Tahun baru kemarin, anginnya kencang, katanya puting beliung. Atap rumah saya rusak sampai mau roboh," katanya.

Ia meminta bantuan warga setempat melepas atap karena banyak cucu yang masih kecil di rumahnya. 

Rumah Sudaryati juga pernah diterjang banjir pada 2007. Setelah itu, rumahnya pernah direnovasi dengan membangun bangunan dua lantai di belakang dan satu kamar.

Baca juga: Normalisasi dan Naturalisasi, Beda Anies-Sandiaga Jelaskan Penanggulangan Banjir

Kondisi Rumah Ibu ku Sudaryati di Bidara Cina, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2018)Stanly Ravel Kondisi Rumah Ibu ku Sudaryati di Bidara Cina, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2018)
Rumah itu ia tempati bersama dua anak perempuan dan lima cucunya.

"Dulu ini rumah nenek, dulu di sini belum begini jalannya, belum ada gang kecil-kecil seperti ini. Sekarang sudah ramai permukiman. Jadi, saya beli rumah ini dari nenek waktu itu. Saya lupa kapannya," ujar Sudaryati.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi rumah Sudaryati cukup memprihatinkan.

Tidak adanya atap rumah membuat air hujan langsung membasahi ruang tamu, dua kamar tidur, dan perabotan.

Renovasi

Kondisi Rumah Ibu ku Sudaryati di Bidara Cina, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2018)Stanly Ravel Kondisi Rumah Ibu ku Sudaryati di Bidara Cina, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2018)
Sekretaris Kelurahan Bidara Cina Sri Mulyati mengatakan, rumah Sudaryati sudah diusulkan dibedah sejak awal 2017. Namun, butuh peninjauan terlebih dahulu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com