Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Jenazah Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Dimakamkan secara Massal

Kompas.com - 11/02/2018, 17:31 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebanyak 22 dari 26 warga Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) yang menjadi korban kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat dimakamkan di Taman Makam Legoso, Minggu (11/2/2018).

Pengurus Taman Makam Legoso Abdur Rasyid mengatakan, ke 22 jenazah tersebut dimakamkan dengan dua cara berbeda.

"Sebanyak 14 jenazah dikuburkan dalam dua lubang, jadi tujuh tujuh. Terus delapan jenazah dikuburkan sendiri sendiri," kata Rasyid.

Pada makam massal tersebut, Rasyid menyatakan ada jenazah yang masih punya hubungan keluarga seperti korban bernama Jono dan istrinya Sugiati.

Baca juga : Kecelakaan di Tanjakan Emen, Ini Penilaian Dirjen Perhubungan Darat

Kemudian ada juga korban bernama Sri Widodo, Ari Lestari, dan Sri Martiningsih yang masih punya hubungan kekeluargaan.

Di sisi lain, Camat Ciputat Timur Durahman menjelaskan bahwa makam massal tersebut merupakan inisiatif pihaknya dalam memberikan bantuan kepada para korban.

"Dari kami bantuannya cuma fasilitas pemakaman. Awalnya saya inisiatif untuk buat makam massal untuk para korban, tetapi belakangan ada beberapa keluarga yang minta makam sendiri," ungkap dia.

Dari 26 warga Pisangan yang meninggal, sebanyak 22 jenazah dimakamkan Taman Makam Legoso. Sedangkan empat jenazah lainnya dimakamkan di Cirebon, Medan, dan Ciledug.

Kecelakaan maut menimpa satu bus rombongan Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat. Sekitar 150 orang rombongan koperasi itu menaiki tiga bus yang tengah melakukan kegiatan di kawasan Bandung dan Subang, Jawa Barat. 

Satu bus yang berada di depan terguling saat melintasi Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. Penyebab kecelakaan bus diduga mengalami rem blong. Sementara dua bus lainnya selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com