Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Donor Darah yang Dapat Satyalancana Pamerkan Lencana dari Jokowi

Kompas.com - 11/02/2018, 18:18 WIB
Nursita Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para pendonor yang lebih dari 100 kali mendonasikan darahnya untuk memamerkan lencana yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk mereka.

Lencana itu merupakan tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial tahun 2017 yang diberikan Jokowi pada Desember lalu.

"Saya berharap tanda lencana ini Bapak-Ibu simpan bukan di tempat yang tertutup. Saya boleh usul tanpa sedikit pun riya, saya ingin usul pada Bapak Ibu sekalian agar itu diberi frame dan letakkan di ruang yang terlihat oleh orang-orang yang masuk ke rumah," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (11/2/2018).

Anies menyampaikan, lencana itu bisa menjadi pengingat bagi keluarga dan tetangga yang bersangkutan untuk turut menjadi donor darah.

"Supaya lingkungan kita terpanggil. Kita butuh pionir yang mementingkan kemanusiaan supaya banyak yang mengikuti jejak Bapak-Ibu semuanya," kata dia.

(Baca juga: Anies Beri Piagam ke Pendonor Darah yang Mendapat Setyalancana dari Jokowi)

Pada hari ini, para pendonor darah itu memasang lencana tanda kehormatan dari Jokowi di dada kiri batik mereka saat bertemu Anies.

Anies merasa lencana itu samar-samar karena warnanya mirip dengan batik yang mereka kenakan. Anies mengibaratkan tanda lencana yang tak terlihat itu seperti jasa para pendonor yang tak pernah kelihatan bekas donasinya.

"Tanda itu kalau di pakaian batik seperti ini agak kamuflase, enggak kelihatan. Seperti penggunanya yang tidak pernah menonjolkan diri," ucap Anies.

Pada hari ini, Anies memberikan piagam penghargaan kepada 182 warga Jakarta yang telah lebih dari 100 kali mendonasikan darah mereka.

Piagam penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi Anies terhadap mereka yang telah sukarela membantu sesama. Sebab, tak semua orang terpanggil untuk mendonasikan darah saat ada orang yang membutuhkan.

Kompas TV Peringati Hari Buruh dengan Aksi Donor Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com