JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan setelah Ciliwung meluap dan menyebabkan banjir di sejumlah tempat, masih ada warga yang mengungsi di kantor kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2018) ini.
Juju (62) mengatakan ia tetap bertahan di pengungsian karena ada cucunya yang masih berusia 2 tahun. Dia menyebut kemungkinan masih akan bertahan di kantor kelurahan itu hingga dua hari ke depan.
"Saya bertahan di sini bukan karena betah di pengungsian. Saya mikirin cucu saya, ini masih 2 tahun. Datang ke rumah masih pengap. Paling telat Rabu deh (kembali ke rumah," kata Juju.
Selain Juju, ada keluarga Uti yang mengungsi di ruang pola lantai 2 kantor kelurahan. Uti juga belum bisa pulang ke rumah karena memiliki bayi berusia 8 bulan.
"Rumah sudah enggak terendam, tapi masih pengap. Kasihan bayi saya," kata Uti.
Baca juga : Pemprov DKI Diminta Fokus pada Kesehatan Ibu Hamil dan Anak-anak Korban Banjir
Karpet warna hijau dan abu-abu masih digelar di ruang di lantai 2 itu. Ada empat kasur di sana. Bayi Uti tampak terlelap di salah satu kasur saat sang ibu mandi.
Berbagai pakaian yang dikemas, tas, hingga termos disimpan di atas meja ruangan.
Di lantai 1 kantor kelurahan juga masih ada satu keluarga yang mengungsi. Di sana, Sri Sulastri (75) tampak duduk sendirian di kursi. Kakinya kirinya tampak diperban. Sri bercerita, kakinya terpentok saat hendak mengungsi pekan lalu.
"Kepentok waktu mau mengungsi, jadi bengkak," kata Sri.
Sri duduk sendiri karena keluarganya sedang membersihkan rumah mereka yang sempat terendam banjir. Dia tidak diizinkan ikut bersih-bersih karena kondisi kakinya itu.
Sri menunggu sendirian sambil menjaga barang-barang milik keluarganya. Ada satu tikar digerai dengan bantal guling di atasnya, boks berisi barang mereka, dan tumpukan beberapa pakaian di atas kursi.
Saat seorang petugas menanyakan apakah dia bisa pindah ke lantai 2, Sri menyebut tidak sanggup menaiki tangga karena kakinya yang terluka.
"Enggak bisa, Pak. Ini aja lagi kerasa nyut-nyutan," ucapnya.
Petugas tersebut mengizinkan Sri tetap berada di lantai 1, asalkan tetap menjaga kebersihan.
Beberapa barang milik warga masih disimpan di teras depan kantor kelurahan. Ada kasur, kulkas, hingga mesin cuci di sana.
Sejumlah warga mulai mengangkut barang-barang mereka yang sempat diselamatkan dan membawanya kembali ke rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.