JAKARTA, KOMPAS.com - Penataan RW 017 Penjaringan, Jakarta Utara oleh Pemprov DKI Jakarta akan melibatkan lembaga swadaya Human Cities Coalition (HCC) dan perusahaan cat AkzoNobel (Dulux).
Rencananya, warga yang tinggal di pinggir laut yang kumuh dan padat itu akan dipindahkan ke rusun hibrida. Apa maksudnya?
"Rusun yang dikonsepkan oleh HCC itu, pertama, dia tidak memindahkan penduduk setempat. Jadi dia menata lokasi kumuh di lokasi setempat. Prinsipnya itu," kata Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup Blessmiyanda, Rabu (14/2/2018).
Selain itu, bangunan rusun bersifat ramah lingkungan. Rusun ini nantinya hanya ada lima lantai dan tidak menggunakan lift. Blessmiyanda bahkan menyebut lantai lima akan dibangun rooftop cafe serta jadi tempat wisata.
Baca juga : Warga RW 017 Penjaringan Akan Dipindah ke Rusun Lewat Program CSR
"Jadi dia (warga) yang menyelesaikan permasalahan. Selama ini orang hanya menata luarnya saja. Beutifikasi... Tetapi tidak menyelesaikan permasalahan kehidupan mereka. Ini mereka sembari berusaha," kata Bless.
Perbaikan yang paling utama, yakni kebutuhan air dan sanitasi. Selama ini, kawasan pesisir Jakarta terutama Muara Baru di RW 017 Penjaringan, krisis air bersih. Mereka harus membeli air dengan harga yang mahal.
Menurut Bless, nantinya air bersih yang dipakai mandi warga akan didaur ulang untuk tanaman. Selain itu, perbaikan sanitasi juga nantinya akan membantu mengatasi banjir rob di wilayah itu.
Baca juga : Tata Kampung Kumuh, Sandiaga Minta Bawahannya Berpikir Out of The Box
"Itu kan sebenarnya alirannya bisa dialirkan ke katakanlah Waduk Pluit, jadi sebagai suatu daya dukung yang bagus," ujar Bless.
Sayangnya, belum diketahui kapan rencana ini akan dieksekusi. Bless menyebut saat ini pihaknya masih mematangkan konsep dan skema investasi.
Rencananya, pendanaan penataan akan mengandalkan investasi dari pihak swasta. Pemprov DKI kemudian akan mencicilnya dalam jangka panjang.
Baca juga : Penataan PKL Tanah Abang Out Of The Box, tapi Banyak yang Dilanggar