Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tahanan Polda Metro Jaya Didaulat Jadi Among Tamu

Kompas.com - 15/02/2018, 06:12 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pria berkemeja tahanan warna oranye, bercelana pendek, dan bersandal duduk berjajar di sebuah kursi panjang dekat pintu masuk rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya, Rabu (14/2/2018).

Pria-pria tersebut memiliki model potongan rambut yang sama, cepak. Mereka berdiri sambil tersenyum ramah kepada kami saat mengunjungi rutan.

"Selamat siang, silahkan masuk," ujar seorang tahanan sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

Setelah diperhatikan, tak hanya kami yang disambut ramah. Siang itu kami melihat seorang perempuan berkerudung hitam juga memasuki ruang tahanan.

"Selamat siang, Ibu, mau cari siapa? Bisa saya bantu?" kata tahanan lainnya menyambut perempuan tersebut.

Baca juga : Menengok Suasana Ruang Tahanan di Mapolda Metro Jaya

Perempuan itu menyebut nama tahanan yang hendak dibesuknya. Tahanan yang menyambut di depan segera masuk ke dalam rutan untuk memanggil tahanan yang dimaksud.

Setelah tahanan yang hendak dibesuk keluar, para penerima tamu itu menunjukkan tempat yang dapat digunakan untuk berbincang. Biasanya, tempatnya di teras depan rutan dekat lapangan tengah.

Sejumlah tikar digelar di sana sehingga tahanan dan pembesuknya dapat berbincang santai sesuai waktu yang ditentukan.

"Mereka ini secara bergilir kami tugaskan untuk menjadi among tamu," kata Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dir Tahti) Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas S Imam.

Tahanan tegah menunaikan shalat di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Tahanan tegah menunaikan shalat di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.
Among tamu merupakan frasa bahasa Jawa yang artinya penerima tamu. Kata Barnabas, para among tamu diwajibkan berperilaku ramah kepada setiap tamu yang datang untuk membesuk tahanan.

"Kami senang menjadi penerima tamu, untuk kegiatan juga," kata seorang tahanan.

Barnabas mengatakan, di rutan Mapolda Metro Jaya, tahanan dapat dibesuk pada hari Senin hingga Kamis mulai pukul 10.00 hingga 15.00 WIB. Selama jam besuk pintu jeruji rutan dibiarkan terbuka. Tahanan bisa beraktivitas hingga lapangan tengah rutan. Meski demikian, pengawalan petugas cukup ketat di sekitar pintu utama rutan.

Tahanan berada di rutan Mapolda Metro paling lama empat bulan saja. Di sana mereka menunggu berkas perkara lengkap sehingga barang bukti beserta tahanan memenuhi syarat untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk disidangkan kasusnya.

"Kondisi seperti ini belum tentu dirasakan di lapas setelah para tahanan menerima vonis. Kalau di rutan ini kan kami belum dapat menghakimi mereka bersalah karena berkas perkara saja belum P21 dan kasus belum berkekuatan hukum tetap," ujar Barnabas.

Tahanan menonton televisi di ruang tahanan rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Tahanan menonton televisi di ruang tahanan rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com