Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Tangan Diborgol, Tahanan Itu Jalani Pengobatan Gigi

Kompas.com - 15/02/2018, 08:33 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang tahanan pria duduk di bangku tunggu di pintu gerbang besi Rumah Tahanan (Rutan) Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/2/2018) siang kemarin. Ia mengenakan baju tahanan warna oranye dan tangan diborgol.

Di kanan-kirinya polisi berjaga. Wajah pria itu sesekali meringis seperti menahan sakit.

Kepalanya merunduk sambil sesekali memejamkan mata. Duduknya tampak tak tenang. Kadang bergeser ke kanan dan kiri. Tangannya sesekali memegang pipi dan dahi. Sepertinya ada rasa nyeri yang sedang ia tahan.

"Dia lagi sakit gigi," ujar seorang petugas.

Kata petugas itu lagi, tahanan ini akan dibawa ke klinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Mapolda Metro Jaya untuk dirawat.

Kompas.com ikut mengantar tahanan kasus kriminal umum itu menuju ruang pengobatan.

Setelah menunggu beberapa menit, tahanan menuju meja administrasi untuk didata. Petugas masih berada di samping kanan dan kiri tahanan guna mencegah tahanan melarikan diri.

Baca juga : Menengok Suasana Ruang Tahanan di Mapolda Metro Jaya

Setelah berkas terisi lengkap, tahanan dibawa menuju klinik Bidokkes. Letaknya tak terlalu jauh dari gedung Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) tempat ia ditahan. Klinik Bidokkes terletak di seberang masjid Polda Metro Jaya.

Sesampai di klinik, tahanan kembali harus melengkapi data di ruang administrasi. Setelah selesai, ia kembali dituntun ke poli kesehatan gigi.

Ternyata siang itu klinik ramai, si tahanan harus mengantre.

"Klinik ini tidak hanya untuk tahanan. Tapi polisi dan PNS di sini, mereka biasanya sudah bikin janji sama dokter. Jadi ya wajar kalau dia (tahanan) harus mengantre," kata polisi yang mendampingi tahanan itu.

Setelah sekitar satu jam menunggu barulah dokter membuka pintu dan mempersilahkan tahanan masuk.

Baca juga : Bagaimana Tahanan Nikmati Waktu Kunjungan di Rutan Mapolda Metro Jaya?

Suasana konseling pada tahanan di rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana konseling pada tahanan di rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.
Fasilitas lengkap

Fasilitas kesehatan gigi di klinik Bidokkes itu cukup lengkap. Ada meja pasien, berbagai alat oral diagnostic, dental pinset, sonde, lampu penerangan yang sesuai standar dan berbagai perlengkapan lainnya.

Dengan tangan terborgol, tahanan tersebut dipersilahkan berbaring di meja pasien untuk diperiksa kesehatan giginya. Polisi tetap berjaga di sekitar tahanan.

Dokter yang memeriksa mengatakan, gigi atas tahanan itu berlubang. Dokter melakukan tindakan pembersihan dan penambalan gigi.

Meski yang dirawat seorang tahanan, tak ada perlakuan berbeda yang diberikan dokter di klinik tersebut. Semua berjalan seperti pemeriksaan gigi pada umumnya.

Perawatan gigi selesai, tahanan kembali dituntun menuju rutan.

Baca juga : Saat Tahanan Polda Metro Jaya Didaulat Jadi Among Tamu

Tahanan tegah menunaikan shalat di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Tahanan tegah menunaikan shalat di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com