Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota OK OCE Dapat Pinjaman Modal Rp 185 Juta, Bunga 1,5 Persen

Kompas.com - 16/02/2018, 06:12 WIB
Iwan Supriyatna,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO) bekerja sama dengan startup peer-to-peer lending Akseleran, anggota OK OCE mulai mendapatkan pinjaman usaha melalui skema peer-to-peer lending di Akseleran.

Pramadya Sri Sudibyo yang memiliki usaha di bidang instalasi mekanikal dan elektrikal anggota OK OCE mendapatkan pinjaman usaha jangka pendek sebesar Rp 185 juta dengan bunga sebesar 1,5 persen per bulan, yang digunakan untuk modal kerja menyelesaikan proyek instalasi listrik di Harco Mangga Dua dan JIEXPO.

Sebagai jaminan, dirinya mengagunkan tagihan atau invoice yang dimilikinya sehubungan dengan proyek instalasi listrik di JIEXPO yang telah diselesaikannya beberapa waktu lalu.

"Ini adalah terobosan yang kami berikan kepada anggota OK OCE. Sepanjang mereka telah mempersiapkan usahanya dengan seksama seperti melalui program 7 Langkah PAS OK OCE, mereka berpeluang untuk mendapatkan pinjaman usaha yang fleksibel," kata Ketua PGO Faransyah Jaya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/2/2018).

Baca juga : Bank DKI Siapkan Modal Rp 10 Juta Bunga 7 Persen untuk Anggota OK OCE

Faransyah mengatakan, platform peer-to-peer lending cocok bagi anggota OK OCE karena mereka menerapkan persyaratan yang lebih fleksibel untuk mengajukan pinjaman.

Sebagai syarat, pelaku usaha harus telah mendaftar sebagai anggota OK OCE, telah menyiapkan laporan laba-rugi sederhana usahanya, memiliki laporan rekening koran 3 bulan, usahanya sudah berdiri selama 1 tahun, dan telah memiliki laba.

Direktur Bisnis Bank DKI Antonius Widodo Mulyono dan Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE Faransyah Jaya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/2/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Direktur Bisnis Bank DKI Antonius Widodo Mulyono dan Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE Faransyah Jaya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Persyaratan ini bertujuan untuk meyakinkan calon crowd investor yang akan meminjamkan dananya ke pelaku usaha UMKM.

"Ini adalah salah satu usaha kami untuk mewujudkan inklusi keuangan, yaitu dengan membuka akses permodalan yang fleksibel bagi pelaku usaha UMKM, termasuk para anggota OK OCE," kata CEO Akseleran, Ivan Tambunan.

Baca juga : Sandiaga: Banyak yang Kritik, Mana Nih Permodalan OK OCE?

Ivan mengatakan, saat ini, Akseleran juga menyediakan pinjaman usaha berbasis inventory financing, yaitu pinjaman dengan agunan berupa persediaan dagang, pinjaman kredit investasi dengan agunan berupa tanah dan bangunan atau mesin dan peralatan, serta pinjaman usaha tanpa agunan.

Pinjaman tersebut mempunyai tenor mulai dari 1 hingga 12 bulan dengan suku bunga rata-rata sebesar 1,5 persen. Akseleran juga memangkas proses birokrasi dalam proses pengajuan pinjaman.

Pelaku usaha cukup menyediakan laporan laba rugi tahunan sederhana, laporan rekening koran 3 bulanan, KTP, NPWP, surat keterangan domisili usaha, serta dokumen pendirian perusahaan bagi usaha yang sudah berbentuk badan.

Baca juga : Mimpi Sandiaga Jadikan Pengusaha OK OCE Melesat seperti PT Go-Jek

Akseleran juga telah bekerja sama dengan biro kredit Pefindo untuk dapat memeriksa histori kredit dari si peminjam, dan memastikan peminjam tidak sedang memiliki kredit macet serta mencegah usaha penipuan.

Rencananya, akses permodalan bagi anggota OK OCE melalui Akseleran ini akan diresmikan oleh Wagub DKI Jakarta dalam waktu dekat.

Kompas TV Pengelolaan program ini sepenuhnya di tangan Dinas Koperasi dan UMKM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com