Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rekrut Adelina Jadi TKW, Calo Beri Uang Rp 150.000 ke Orangtuanya

Kompas.com - 16/02/2018, 09:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kasus kematian tenaga kerja Indonesia (TKI) Adelina Sau dari Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) di Malaysia pada Minggu (11/2/2018) membuka kembali kisah perekrutannya oleh calo dua  tahun lalu.

Adelina (21) dilaporkan meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Penang, Malaysia, hari Minggu lalu. Sebelum meninggal dia dilaporkan tidur bersama anjing selama sebulan. Saat hendak dievakuasi tim penyelamat, dia tampak ketakutan. Di tubuhnya terdapat nanah bekas luka bakar.

Polisi setempat kini menyelidiki dugaan pembunuhan terhadap gadis itu.

Baca juga : TKI yang Tidur Bersama Anjing di Malaysia Berasal dari NTT

Adelina merupakan anak kedua dari pasangan Marthen Sau dan Yohana Banunaek.

Juru bicara keluarga Adelina, Ambrosius Ku, mengatakan, Adelina direkrut seorang perempuan (belum diketahui identitasnya), yang bertindak sebagai calo, untuk bekerja di Malaysia tahun 2015.

Saat direkrut oleh calo TKI itu, yang beroperasi di Kabupaten TTS, orang tua Adelina diberi uang Rp 150.000

"Saat calo itu bawa Adelina, ia menyerahkan uang Rp 150.000 kepada ayah Adelina, Marthen Sau. Sedangkan ibunya Adelina, Yohana Banunaek, sedang berada di sawah," kata Ambrosius kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2018).

Menurut Ambrosius, calo itu dua kali mendatangi rumah Adelina. Ia membujuk agar Adelina bisa diberangkatkan ke Malaysia menjadi TKW (tenga kerja wanita).

Saat pertama kali datang ke rumah Adelina, orangtua Adelina menolak dengan tegas. Calo tersebut rupanya tidak putus asa. Ia kemudian kembali lagi membujuk agar Adelina boleh ke Malaysia.

Adelina sendiri, lanjut Ambrosius, sudah berniat berangkat ke Malaysia karena termakan iming-iming si calo tersebut.

Saat Yohana Banunaek sedang ke sawah, calo itu datang lagi ke rumah Adelina dan saat itulah dia memberikan uang Rp 150.000 kepada Marthen Sau.

Menurut Ambrosius, Marthen Sau tidak tahu maksud dan tujuan calo itu memberi uang.

Secara diam-diam, Adelina dan si calo kemudian pergi tanpa diketahui Marthen Sau. Setelah itu, Adelina tidak berkabar hingga akhirnya dilaporkan meninggal di Malaysia pada hari Minggu lalu.

"Saat Adelina tidak ada kabar, kedua orang tuanya menganggap bahwa Adelina akan baik-baik saja sehingga mereka tidak mau lapor ke polisi," ucap Ambrosius.

Setelah apa yang menimpa Adelina, Ambrosius yang mewakili keluarga, berharap polisi bisa segera menangkap calo yang mengirim Adelina ke Malaysia.

Baca juga : Orangtua TKI yang Tewas di Malaysia Lapor Polisi
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com