Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Konstruksi Diminta Daftarkan Pekerja Jadi Peserta BPJS

Kompas.com - 20/02/2018, 18:09 WIB
Iwan Supriyatna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Direktur Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Krishna Syarif meminta perusahaan konstruksi untuk mendaftarkan para pekerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Sehingga BPJS Ketenagakerjaan hadir memberikan perlindungan pasti bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat pada proyek ini," kata Krishna dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/2/2018).

Menurut Krishna, penting bagi pemilik perusahaan konstruksi untuk mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Apalagi perusahaan tersebut telah memenangkan tender proyek, sudah seharusnya para pekerjanya diikutsertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan.

"Kami mengimbau kepada seluruh proyek konstruksi baik pemerintah maupun proyek swasta agar tetap patuh dengan mendaftarkan proyek jasa konstruksi pada program BPJS ketenagakerjaan ketika tender sudah dimenangkan atau saat proyek mulai," kata dia.

Baca juga : Proyek Konstruksi Elevated Dimoratorium, Bagaiamana di Jakarta?

Jika pekerja sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, risiko kecelakaan kerja bisa ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan.

"Nantinya pekerja yang menjadi korban pada peristiwa ini akan ditanggung seluruh biaya perawatannya sampai sembuh, disamping itu pekerja yang menjalani proses penyembuhan dan tidak dapat bekerja seperti biasanya juga tetap akan mendapatkan hak upah seperti yang dapatkan biasanya," kata Krishna.

Pihaknya juga mengimbau agar pelaku usaha memperhatikan aspek K3 pada semua aspek pekerjaan. Dengan demikian, peristiwa yang mengakibatkan kecelakaan kerja dapat terhindarkan.

"Para pemberi kerja juga harus menyadari, berdasarkan regulasi, jika pekerjanya tidak terdaftar di kami mengalami kecelakaan kerja, maka pemberi kerja wajib memberikan pengobatan dan santunan minimal sesuai dengan standar BPJS Ketenagakerjaan. Maka segera pastikan pekerja sudah terdaftar, karena bisnis bisa lumpuh karena harus menanggung semua beban jika terjadi kecelakaan kerja," kata Krishna.

Seperti diketahui, musibah kecelakaan pada proyek konstruksi kembali terjadi, kali ini pada proyek jalan tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) yang terjadi di dekat gerbang tol Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Baca juga : Kementerian PUPR Evaluasi Jatuhnya Cetakan Konstruksi Tol Becakayu

Kecelakaan kerja ini terjadi pada Minggu (20/2/2018) sekitar pukul 03.00 WIB. Para pekerja yang menjadi korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat dan dirawat di RS UKI Cawang dan RS Polri.

Pekerja yang menjadi korban telah terdata sebagai peserta pada program khusus Jasa Konstruksi di BPJS Ketanagakerjaan dengan PT Waskita Karya sebagai main contractor pada proyek ini.

Adapun korban yang telah teridentifikasi di RS UKI diantaranya, Jonny Arisman (40), Kirpan (36), Karmin (45), Rusman (35), Agus (27) dan Supri (46). Sementara korban yang ada di RS POLRI adalah Waldi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com