Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Jakarta Sebut Kontraktor yang Bikin Pembayaran Terlambat

Kompas.com - 23/02/2018, 13:55 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar membantah adanya keterlambatan pembayaran kepada kontraktor yang menggarap proyek mass rapid transit (MRT) fase I Lebak Bulus-Bundaran HI. Menurut William, yang selama ini terjadi justru kontraktor yang lambat mengurus penagihan.

"Nah, sebenarnya keterlambatan itu terjadi di pihak kontraktornya. Mereka yang sulit memenuhi dan melengkapi persyaratan administrasi mereka," kata William kepada Kompas.com, Jumat (23/2/2018).

Menurut William, pihaknya telah melakukan percepatan pembayaran dengan membayar 70 persen dari yang ditagihkan, setelah itu baru melakukan audit. Padahal lazimnya, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit untuk tagihan terlebih dahulu.

"Kan usulan kontraktor harus kami periksa hati-hati juga. Namun kami tetap bayar 70 persen. Ini semua agar kegiatan di lapangan bisa terus berjalan," ujar William.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan ia diminta pemerintah Jepang untuk membantu memperlancar pembayaran proyek MRT yang tertunda. Hal itu disampaikan Sandiaga usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Kazuyuki Nakane, di  Tokyo, Jepang, Selasa lalu.

Baca juga : Sandiaga: Jepang Tagih Pembayaran Proyek MRT

Terkait penagihan itu, William mengaku tak paham alasan Menlu Jepang mengurus tagihan kontraktor swasta ke Sandiaga.

"Kontraktor-kontraktor itu adalah swasta Jepang. Nggak ngerti juga kenapa urusan seperti ini jadi urusan Menlu Jepang. Harusnya dia mendengar berbagai pihak, jangan hanya kontraktornya," kata dia.

Hingga Januari 2018, sudah Rp 7,1 triliun tagihan yang dibayar PT MRT Jakarta kepada kontraktor serta konsultan.

William mengatakan, tahun ini ia kembali menganggarkan Rp 3,6 triliun untuk membayar kontraktor.

"Kalau semua kerja sama baik, tidak ada alasan untuk lambat pembayaran," kata dia.

Para kontraktor yang mengerjakan fase I adalah:

Tokyu – Wijaya Karya Joint Operation (TWJO) untuk depo Lebak Bulus, Fatmawati, dan Cipete;

Obayashi – Shimizu – Jaya Konstruksi (OSJ) untuk Stasiun Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja;

Shimizu – Obayashi – Wijaya Karya – Jaya Konstruksi Joint Venture (SOWJ JV) untuk area transisi, Senayan Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi;

Sumitomo – Mitsui – Hutama Karya Join Operation (SMCC – HK JO), Mitsui & Co. – Tokyo Engineering Corporation – Kobe Steel, Ltd – Inti Karya Persada Tehnik (Metro One Consortium) untuk sistem perkeretaapian dan pekerjaan rel;

Sumitomo Corporation untuk rolling stock.

Baca juga : Penjelasan PT MRT soal Pembayaran yang Ditagih Jepang kepada Sandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com