Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditantang Pakai Diskresi agar PKL Berjualan di Trotoar Istana, Begini Tanggapan Sandiaga

Kompas.com - 02/03/2018, 19:18 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno enggan mengomentari tantangan Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus. 

Sebelumnya, Alfred menantang Sandiaga menggunakan hak diskresinya untuk memperbolehkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di trotoar depan Istana Negara.

Sandiaga malah mengajak Alfred berjalan kaki bersamanya menyusuri trotoar di Jakarta.

Baca juga: Soal PKL di Trotoar Melawai, Gubernur Anies Masih Kaji Solusinya

"Saya terima kasih dengan Pak Alfred, oke banget sama dia. Saya juga pengin sekali-kali mengajak beliau jalan, bagaimana caranya mempercantik Jakarta dan memuliakan pejalan kaki," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018).

Ia juga ingin mengajak Alfred ke trotoar di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, untuk melihat PKL di sana.

Menurut Sandiaga, keberadaan PKL Melawai justru diinginkan warga sekitar.

Baca juga: Sandiaga Ditantang Gunakan Diskresi PKL Boleh Jualan di Trotoar Istana

"Di titik-titik itu saya pengin mengajak dia, supaya dia mendengar masyarakat pejalan kaki di sana masukannya," katanya.

Alfred Sitorus saat ditemui di kantor Koalisi Pejalan Kaki yang terletak di Gedung Sarinah Thamrin, Senin (17/7/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Alfred Sitorus saat ditemui di kantor Koalisi Pejalan Kaki yang terletak di Gedung Sarinah Thamrin, Senin (17/7/2017).
Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus sebelumnya mempersoalkan rencana penggunaan hak diskresi oleh Sandiaga dengan mengizinkan PKL berjualan di trotoar Jalan Melawai, Jakarta Selatan.

Alfred mengatakan, diskresi yang diberikan menabrak banyak aturan, seperti perda ketertiban umum, perda transportasi, serta Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Baca juga: Sandiaga Pakai Diskresi untuk PKL Melawai, Politikus Nasdem Sebut Nanti PKL Bisa Minta Jualan di Depan Istana

Alfred menilai Sandiaga hanya mementingkan kepentingan puluhan PKL yang berjualan, tetapi tidak mementingkan keselamatan para pejalan kaki yang harus melintas di badan jalan karena trotoar digunakan PKL.

"Kami menantang Pak Wagub memberikan diskresi untuk pedagang (berdagang) di trotoar seberang Istana. Itu trotoar loh, cukup lebar," ujar Alfred saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/3/2018).

Kompas TV Puluhan pedagang kaki lima terlihat berjualan di trotoar di kawasan Kebayoran Baru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com