Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Larang Warga Rekam Rekontruksi Kasus Ojek Online Keroyok Anak Jalanan hingga Tewas

Kompas.com - 05/03/2018, 18:45 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melakukan rekontruksi kasus pengeroyokan anak jalanan oleh enam pengemudi ojek online di Jalan Pangetan Tubagus Angke, Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Senin (5/3/2018).

Saat rekonstruksi berlangsung pukul 15.36 WIB, banyak warga yang berkerumun untuk menonton. Melihat banyak warga mengeluarkan ponsel, polisi pun langsung melarang warga merekam proses rekonstruksi.

"Jangan rekam-rekam, nanti handphone-nya diambil," ujar salah seorang petugas.

Warga langsung mengikuti arahan dan hanya menyaksikan kejadian. Beberapa dari mereka sempat maju ke depan untuk mendekat, tetapi kembali mendapat peringatan dari polisi. Ada juga yang menyaksikan keramaian dari kejauhan.

Baca juga : 6 Pengemudi Ojek Online Keroyok Anak Jalanan hingga Tewas

Dari pantauan Kompas.com, keenam pelaku yakni AD (31), FEB (23), RAM (25), SAI (27), AND (32) dan AL (26) diboyong dari Polsek Tambora sekira pukul 15.20 WIB dengan menggunakan mobil polisi.

Mereka mengenakan kaos tahanan berwarna oranye, lengkap dengan penutup kepala hitam dan tangan diborgol.

Mereka tiba di TKP dengan pengawalan ketat polosi dan Tim Pemburu Preman. Kapolsek Tambora Kompol Slamet Riyadi memimpin rekonstruksi bersama dengan anggota lainnya.

Namun, dalam rekonstruksi ini tidak menghadirkan saksi dan korban aslinya. Salah satu korban yakni Tikno masih dalam perawatan, sementara Daniel telah meninggal dunia dan menggunakan peran pengganti dalam hal ini.

Baca juga : Tewaskan Anak Jalanan, Komunitas Ojek Online Akan Dipanggil Kapolres Jakbar

Rekonstruksi ini dilakukan kurang lebih selama 30 menit dan para pelaku langsung diamankan kembali ke Polsek Tambora.

Sebelumnya, 6 pengemudi ojek online yang dipimpin oleh AD (31) terlibat pengeroyokan terhadap dua orang anak jalanan di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat pada 13 Febuari 2018.

AD menduga anak jalanan tersebut adalah orang yang pernah menjambretnya. Saat menegur kedua anak jalanan tersebut, korban mengeluarkan pisau belati. AD dan teman-temannya kemudian melakukan pengeroyokan. Salah satu anak jalanan tewas dalam kejadian ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com