Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CW Mengikutkan Anaknya "Homeschooling" karena Trauma Bom Thamrin

Kompas.com - 20/03/2018, 08:13 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — CW (60), perempuan yang mengadopsi lima anak dan tinggal di hotel selama 10 tahun, menyampaikan bahwa ia mengikutkan program homeschooling untuk kelima anak adopsinya karena kejadian bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat, pada 2016.

Setelah diperiksa di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (19/3/2018) malam, CW mengatakan bahwa kejadian bom Thamrin tersebut membuatnya khawatir akan keselamatan kelima anak adopsinya yang saat itu masih sekolah di pendidikan formal.

"Karena kejadian di Sarinah, saya minta izin tidak sekolah, anak-anak dapat homeschooling," ujar CW.

Baca juga: Polisi Akan Gali Awal CW Adopsi 5 Anak dan 10 Tahun Menginap di Hotel

Ia khawatir, dengan kondisi tubuhnya yang sakit-sakitan, ia sulit menjaga kelima anak yang diadopsinya sejak kecil tersebut.

CW juga menyampaikan, ia dan kelima anaknya tinggal berpindah-pindah hotel 10 tahun karena dia trauma pernah dirampok saat berada di rumahnya.

CW mengatakan, perampokan yang terjadi pada 2000-an itu membuat ia lebih memilih tinggal di hotel yang sistem keamanannya lebih terjamin.

"Ibu ini tinggal di hotel karena ada yang membuat dia traumatic. Pernah dirampok hingga hampir meninggal," ujar pengacara CW, Thomas Edison, yang juga ikut mendampinginya saat pemeriksaan.

Awalnya, pelaporan terhadap CW bermula dari laporan warga kepada Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang menyebut terjadi ekspolitasi anak yang dilakukan CW di sebuah hotel di Jakarta.

Baca juga: Sanggahan CW dan Kerabatnya soal Dugaan Penganiayaan 5 Anak Adopsi

Warga tersebut mengetahui hal itu dari FA, salah satu anak adopsi CW yang kabur karena mengaku mendapat tindak penganiayaan dari CW.

LPAI melanjutkan laporan tersebut ke polisi. Adapun polisi kemudian menelusuri laporan itu dan menemukan CW di kamar hotel bersama keempat anak adopsi lainnya. CW belakang diperiksa dan membantah semua tuduhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com