Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Hentikan Paksa Pengemudi Taksi "Online" yang Tak Ikut Demo

Kompas.com - 28/03/2018, 15:21 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi taksi online yang hendak melakukan aksi di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, menghentikan beberapa pengemudi lain yang mengangkut penumpang.

Misalnya pengemudi Avanza yang dihentikan paksa beberapa pengunjuk rasa. Pemilik mobil diminta ikut aksi.

Saat itu, mobil tersebut tidak mengangkut penumpang. Pengemudi mobil yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, melintas di Jalan Medan Merdeka Selatan untuk menjemput penumpang. 

"Ini saya enggak tahu kenapa, katanya disuruh berhenti, ya, saya berhenti. Saya harus telepon costumer untuk cancel, mudah-mudahan dia enggak marah," ujar pengemudi tersebut, Rabu (28/3/2018).

Baca juga: Pengemudi Taksi Online Demo di Kawasan Istana, Lalu Lintas Macet

Sebuah mobil Avanza merah lainnya yang dikira taksi online juga dihentikan massa.

Massa memaksa seorang pengemudi dan dua penumpang di dalamnya untuk turun.

Namun, seorang penumpang bernama Mila menolaknya.

Mila mengatakan, mobil yang dia tumpangi bukan taksi online, melainkan mobil operasional perusahaan tempatnya bekerja.  

Baca juga: Tolak Permenhub 108, Pengemudi Taksi Online Demo di Depan Istana

"Saya ini pengacara, ini bukan taksi online, ini mobil dan sopirnya dari kantor. Ini saya tunjukkan aplikasi saya, enggak ada, kan, saya pesan," ujar Mila.

Mila dan beberapa pengemudi taksi online sempat adu argumen.

Setelah beberapa menit, akhirnya massa mengizinkan mobil tersebut pergi.

Aksi yang dilakukan pengemudi taksi online menuntut pencabutan Permenhub 108 Tahun 2017.

Baca juga: Organda: Permenhub 108 Sudah Betul dan Harus Ditegakkan

Di dalam aturan itu, setiap pengemudi taksi online diwajibkan membuat sim A umum dan membentuk koperasi. Selain itu, mereka juga diwajibkan melakukan uji KIR. 

Massa beranggapan aturan itu diskriminatif dan merugikan pengendara taksi online.

Kompas TV Aliansi Driver Online menemui Fraksi PDI Perjuangan di gedung DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com