Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Petugas Kebersihan Bantu Singkirkan Sampah Kebakaran Taman Kota

Kompas.com - 02/04/2018, 14:05 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 300 petugas kebersihan gabungan membersihkan kawasan yang habis dilanda kebakaran di Jalan Perumahan Taman Kota, RT 16 RW 05, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (2/4/2018).

Dari 300 petugas itu, 30 orang merupakan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari enam kelurahan di Kecamatan Kembangan yaitu Kembangan Selatan, Kembangan Utara, Meruya Utara, Srengseng, Joglo dan Meruya Selatan.

"Ada dari Suku Dinas Lingkungan Hidup 15 orang, Suku Dinas Air 30 orang dan warga di sini. Ini sudah truk ketiga dari lima truk hari ini," kata Camat Kembangan, Agus Ramdani, Senin.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, sejak pukul 09.00 - 11.00 WIB, para petugas kebersihan gabungan menyebar ke rumah-rumah warga korban kebakaran. Mereka mengumpulkan puing-puing gosong dan sampah abu ke dalam karung.

Mereka menggunakan alat serok, sapu, dan alat bantu lain untuk membersihkan sampah. Sampah-sampah yang ditemukan yaitu kayu-kayu bekas hingga sampah bungkus nasi.

"Kalau sampah yang dihimpun sementara sudah kami ratakan, warga minta tetap disisakan puing-puing biar rumahnya tinggi karena di sini rawan banjir," kata dia.

Ia mengatakan, pembersihan itu dilakukan untuk mencegah bahaya penyakit.

Agus menambahkan, rencananya pembersihan puing-puing akan diselesaikan dalam satu hari. Namun jika masih diperlukan, akan diperpanjang.

Dalam peristiwa kebakaran yang terjadi pada Kamis lalu itu, sekitar 450 rumah terbakar dan dua orang tewas yakni Ah Pong (70) dan Jok Nam (42).

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kebakaran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com