JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan apa perbedaan Taman Maju Bersama dengan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Kata Sandiaga, Taman Maju Bersama akan lebih banyak melibatkan warga dalam setiap aktivitas di dalamnya.
"Warga diajak untuk mendesain kegiatannya, mendesain pengelolaannya, mendesain juga aktivitas apa yang ada di situ," ujar Sandiaga di GOR Bulungan, Rabu (4/4/2018).
Pembangunan Taman Maju Bersama lebih bersifat bottom up bukan top down. Bahkan, Sandiaga berharap nantinya pembangunan Taman Maju Bersama bisa menggunakan lahan yang dimiliki oleh warga. Keterlibatan semacam ini diharapkan terjadi dalam pembangunan dan pengelolaan Taman Maju Bersama.
Baca juga : Sandiaga: Pengelolaan RPTRA Banyak Dikeluhkan Warga
"Kami harapkan nanti di Taman Maju Bersama ada lahan yang dimiliki warga, mereka yang secara sukarela bekerja sama dengan pemerintah dengan melibatkan dunia usaha untuk menghadirkan ruang terbuka," ujar Sandiaga.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sudah menjelaskan sedikit konsep Taman Maju Bersama. Kata Anies, taman ini akan berbeda di tiap wilayah. Konsep taman tersebut tergantung kondisi masyarakat sekitar.
"Jadi bukan sesuatu yang sifatnya seragam di semua tempat, bervariasi, dan sesuai kebutuhannya," ujar Anies.
Baca juga : Kata Anies, Interaksi Warga Ditonjolkan dalam Taman Maju Bersama
Hal ini berbeda dengan RPTRA yang sudah ada konsep pembangunannya. Presentase bangunan dan lahannya juga sudah memiliki acuan khusus. Fasilitas yang harus ada di RPTRA juga sudah diatur seperti ruang menyusui, kamar mandi, dan perpustakaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.